Header Ads


Artikel

Kamis, 08 Oktober 2015

B.Indonesia

Bab II Nilai Budaya dalam Cerita

A. Jawaban:

Unsur-unsur penting dari kutipan cerita ”Panji
Semirang” sebagai berikut.
1. Raden Inu Kertapati bertunangan dengan
putri Kerajaan Daha, yaitu Dewi Candra
Kirana.

2. Raden Inu Kertapati mengunjungi kekasihnya
di Daha.

3. Di tengah perjalanan rombongan Raden Inu
Kertapati dihadang segerombolan penjahat
dari negeri Asmarantaka yang dipimpin Panji
Semirang.
4. Dua orang anggota gerombolan penjahat
maju mendekati Raden Inu Kertapati.

5. Kuda Perwira dan Kuda Peranca meminta
Raden Inu Kertapati menemui Panji
Semirang.

6. Panji Semirang menjelaskan bahwa negeri

Asmarantaka bukanlah negeri gerombolan pengacau.

7. Panji Semirang tahu bahwa di negeri Daha
ada dua orang putri, Dewi Candra Kirana dan
Dewi Ajeng.

8. Raden Inu Kertapati dan rombongannya
meneruskan perjalanan ke negeri Daha.

9. Di sepanjang perjalanan, hatinya tetap
bertanya-tanya tentang diri Panji Semirang
yang dianggap bersikap aneh itu.

10. Ketika Raden Inu Kertapati tiba di Daha,
Raja Daha menyambutnya dengan sangat
meriah.

11. Raden Inu Kertapati pingsan setelah
mengetahui Dewi Candra Kirana telah hilang
ingatan dan pergi dari Kerajaan Daha.

12. Atas desakan kekuatan sihir dari Dewi Liku,
Raden Inu Kertapati akan menikah dengan
Dewi Ajeng.

13. Saat persiapan pernikahan terjadi kebakaran
di Kerajaan Daha.

14. Raden Inu Kertapati melarikan diri dan
sadar.

15. Raden Inu Kertapati menyadari bahwa Panji
Semirang adalah Dewi Candra Kirana.

16. Raden Inu Kertapati mencari Panji
Semirang.

17. Raden Inu Kertapai sampai ke negeri
Gagelang.

18. Negeri Gagelang sedang diserang para
pengacau yang dipimpin Lasan dan Pundak
Setegal.

19. Raden Inu Kertapati menolong Kerajaan
Gagelang memberantas pengacau.

20. Gerombolan pengacau berhasil dikalahkan.

21. Raja Gagelang mengadakan pesta tujuh hari
tujuh malam.

22. Pada malam ketujuh, raja memanggil seorang
ahli pantun bernama Jaka Asmara.

23. Ternyata Jaka Asmara adalah Panji Semirang
yang tidak lain adalah Dewi Candra Kirana.

24. Akhirnya, Raden Inu Kertapati dan Dewi
Candra Kirana pulang ke Kuripan dan
menikah.

25. Mereka hidup berbahagia selamanya.

B. 1. Jawaban:
Tema kutipan cerita ”Panji Semirang” yaitu
pencarian yang dilakukan oleh seorang
pangeran. Ia mencari kekasihnya yang
menghilang.

2. Jawaban:
Pelaku-pelaku dalam kutipan cerita ”Panji
Semirang” sebagai berikut.
a. Dewi Candra Kirana atau Panji Semirang
b. Raden Inu Kertapati
c. Dewi Liku
d. Dewi Ajeng

3. Jawaban:
Tokoh utama yaitu Dewi Candra Kirana dan
Raden Inu Kertapati.
Tokoh tambahan yaitu Dewi Liku dan Dewi
Ajeng.

4. Jawaban:
Tokoh protagonis yaitu Dewi Candra Kirana
dan Raden Inu Kertapati.
Tokoh antagonis yaitu Dewi Liku dan Dewi
Ajeng.

5. Jawaban:
Latar tempat kutipan cerita ”Panji
Semirang” yaitu di jalan antara
Kerajaan Kuripan dan Kerajaan Daha,
di Kerajaan Daha, dan di Negeri Gagelang.
Latar waktu pada kutipan cerita ”Panji
Semirang” tidak disebutkan secara pasti.

6. Jawaban:
Konfl ik yang terdapat pada kutipan cerita
”Panji Semirang” yaitu Dewi Candra Kirana
pergi dari Kerajaan Daha.
Perhatikan kutipan berikut!
”Kanda Dewi Candra Kirana telah pergi
dari Istana. Ia telah hilang ingatan,” kata
Dewi Ajeng seraya menatap tajam wajah
Raden Inu Kertapati.
Seketika itu juga, Raden Inu Kertapati
limbung dan jatuh pingsan. Negeri Daha
menjadi geger. Atas desakan kekuatan sihir
Dewi Liku, Raja Daha memutuskan bahwa
Raden Inu Kertapati dinikahkan dengan
Dewi Ajeng.

7. Jawaban:
Alur yang digunakan dalam kutipan cerita
”Panji Semirang” adalah alur maju. Berikut
peristiwa yang mendukung terjadinya alur
maju.
a. Di Pulau Jawa ada sebuah kerajaan
besar bernama Kuripan. (peristiwa
acuan)
b. Rajanya mempunyai seorang putra
mahkota bernama Raden Inu Kertapati.
(peristiwa acuan)
c. Raden Inu Ker tapati sudah lama
dipertunangkan dengan seorang putri
dari Kerajaan Daha bernama Dewi Candra Kirana. (peristiwa fungsional)
d. Raden Inu Kertapati mengunjungi
kekasihnya di Daha. (peristiwa
fungsional)
e. Di tengah perjalanan rombongan Raden
Inu Kertapati dihadang segerombolan
penjahat. (peristiwa fungsional)
f. Konon gerombolan penjahat itu berasal
dari negeri Asmarantaka yang dipimpin
oleh Panji Semirang. (peristiwa kaitan).
g. Dua orang anggota gerombolan penjahat
maju mendekati Raden Inu Kertapati.
(peristiwa fungsional)
h. Mereka bernama Kuda Perwira dan
Kuda Peranca. (peristiwa acuan)
i. Kuda Perwira dan Kuda Peranca ingin
Raden Inu Kertapati menemui Panji
Semirang. (peristiwa fungsional)
j. Raden Inu Kertapati segera menuju
tempat Panji Semirang berada. (peristiwa
fungsional)
k. Panji Semirang menyambutnya dengan
penuh keramahan. (peristiwa kaitan)
l. Panji Semirang menjelaskan bahwa
negeri Asmarantaka bukanlah negeri
gerombolan pengacau. (peristiwa
kaitan)
m. Panji Semirang tahu bahwa di Negeri
Daha ada dua orang puteri, Dewi Candra
Kirana dan Dewi Ajeng. Dewi Ajeng
adalah putri selir raja Daha. (peristiwa
fungsional)
n. Raden Inu Kertapati dan rombongannya
meneruskan perjalanan ke negeri Daha.
(peristiwa fungsional)
o. Di sepanjang perjalanan, hatinya
tetap bertanya-tanya tentang diri Panji
Semirang yang dianggap bersikap aneh
itu.(peristiwa fungsional)
p. Ketika Raden Inu Kertapati tiba di Daha,
Raja Daha menyambutnya dengan
sangat meriah.(peristiwa fungsional)
q. Istri selir bernama Dewi Liku dan
putrinya bernama Dewi Ajeng ikut
menyambutnya. (peristiwa kaitan)
r. Raden Inu Kertapati heran, ia tidak melihat
Dewi Candra Kirana menyambutnya.
(peristiwa fungsional)
s. Raden Inu Kertapati mengetahui Dewi
Candra Kirana telah pergi dari istana dan
hilang ingatan. (peristiwa fungsional)
t. Raden Inu Kertapati limbung dan jatuh
pingsan. (peristiwa fungsional)
u. Negeri Daha menjadi geger. (peristiwa kaitan)
v. Atas desakan kekuatan sihir Dewi Liku,
Raja Daha memutuskan bahwa Raden
Inu Kertapati dinikahkan dengan Dewi
Ajeng.(peristiwa fungsional)
w. Raja Daha memerintahkan seluruh
punggawa untuk mengadakan persiapan
pesta pernikahan Raden Inu Kertapati
dengan Dewi Ajeng. (peristiwa kaitan)
x. Melihat persiapan yang meriah itu, Dewi
Ajeng tampak gembira sekali. (peristiwa
kaitan)
y. Kebakaran menghanguskan seluruh
persiapan pernikahan. (peristiwa
fungsional)
z. Di tengah-tengah api yang menyalanyala
itu, rombongan Raden Inu
Kertapati bergerak meninggalkan istana.
(peristiwa fungsional)
aa. Di tengah perjalanan, Raden Inu Kertapati
pun sadar. (peristiwa fungsional)
ab. Tiba-tiba ia ingat wajah kekasihnya.
(peristiwa fungsional)
ac. Teringat pula wajah Panji Semirang.
(peristiwa fungsional)
ad. Raden Inu Kertapati sadar bahwa Panji
Semirang dan Dewi Candra Kirana
adalah orang yang sama. (peristiwa
fungsional)
ae. Raden Inu Kertapati mencari Panji
Semirang. (peristiwa fungsional)
af. Tidak seorang pun menemukan Panji
Semirang. (peristiwa fungsional)
ag. Semangat mencari Panji Semirang tak
pernah padam. (peristiwa fungsional)
ah. Akhirnya, mereka sampai ke negeri
Gagelang. (peristiwa fungsional)
ai. Raja negeri Gagelang mempunyai
hubungan keluarga dengan Raja
Kuripan. (peristiwa acuan)
aj. Kedatangan Raden Inu Kertapati
disambutnya dengan hangat. (peristiwa
kaitan)
ak. Rakyat negeri Gagelang ini sedang
resah. (peristiwa fungsional)
al. Mereka diganggu oleh para pengacau
yang dipimpin Lasan dan Pundak
Setegal. (peristiwa fungsional)
am. Raden Inu Kertapati dan para abdinya
bersedia membantu memberantas para
pengacau. (peristiwa fungsional)
an. Mereka bekerja sama dengan para abdi
Kerajaan Gagelang.(peristiwa kaitan)
ao. Gerombolan pengacau dapat dikalahkan.
(peristiwa fungsional)
ap. Rakyat Kerajaan Gagelang bersorak
gembira mendengar musnahnya
gerombolan pengacau itu. (peristiwa
kaitan)
aq. Raja Gagelang mengadakan pesta
tujuh hari tujuh malam. (peristiwa
fungsional)
ar. Pada malam ketujuh, raja memanggil
seorang ahli pantun bernama Jaka
Asmara. (peristiwa fungsional)
as. Ia membawakan kisah ”Cinta yang
Penuh Derita”. (peristiwa kaitan)
at. Raden Inu Kertapati mendengar kisah itu
dan langsung teringat kisah kekasihnya.
(peristiwa fungsional)
au. Ia pun ingin tahu, siapa Jaka Asmara
sebenarnya. (peristiwa fungsional)
av. Setelah ia menyelidiki dengan saksama,
ternyata Jaka Asmara adalah Dewi
Candra Kirana yang juga telah menyamar
sebagai Panji Semirang. (peristiwa
fungsional)
aw. Mereka saling melepas rindu dan
menceritakan apa yang telah dialami.
(peristiwa fungsional)
ax. Akhirnya, mereka kembali ke Kuripan
dan menjadi suami istri yang berbahagia. (peristiwa fungsional)

8. Jawaban:
Amanat yang terdapat pada kutipan cerita
”Panji Semirang” sebagai berikut.
a. Jangan menghalalkan segala cara untuk
meraih segala yang diinginkan.
Ini terlihat pada sikap Dewi Ajeng
yang ingin menjadi istri Raden Inu
Kertapati dengan memengaruhi Raden
Inu Kertapati dengan sihir.
b. Jangan merebut sesuatu yang sudah
menjadi milik orang lain.
Sikap Dewi Ajeng yang menginginkan
Raden Inu Kertapati menjadi suaminya.
Padahal, ia tahu bahwa Raden Inu
Kertapati adalah tunangan Dewi Candra
Kirana.
c. Tolonglah saudara kita yang membutuhkan
bantuan.
Sikap menolong ditunjukkan oleh Raden
Inu Kertapati ketika menolong Raja
Negeri Gagelang untuk mengatasi para
pengacau.
d. Tidak pantang menyerah untuk mencapai
sesuatu yang diinginkan.
Sikap pantang menyerah dan tidak
pernah putus asa ditunjukkan saat
Raden Inu Kertapati mencari Candra Kirana.

9. Jawaban:
Nilai yang terdapat dalam cerita ”Panji
Semirang” adalah nilai sosial. Nilai sosial
yang terdapat dalam cerita sebagai berikut.
a. Seseorang yang memiliki rasa cinta
kasih dan saling menyayangi.
b. Sebagai makhluk sosial, kita harus
tolong-menolong kepada sesama.

C. Jawaban:
Diserahkan kepada siswa yang berdiskusi. Guru
dapat menilai berdasarkan keaktifan siswa dala diskusi.

Evaluasi Pembelajaran 2

A. 1. –

2. Jawaban:
Pokok-pokok cerita ”Antara Simbok, Mama,
dan Papa” sebagai berikut.
a. Anak tokoh aku menangis sejak pulang
dari sekolah.
b. Istri tokoh aku berusaha menanyakan
penyebab anak tokoh aku menangis.
c. Anak tokoh aku merasa malu karena
diejek teman-temannya.
d. Anak tokoh aku malu karena ibunya
dipanggil simbok bukan mama.
e. Tokoh aku dan istrinya berusaha
menjelaskan arti kata simbok kepada
anaknya.
f. Anak tokoh aku tetap menangis.
g. Anak tokoh aku mengancam kalau dia
tidak boleh memanggil simbok dengan
mama, ia tidak mau sekolah.
h. Tokoh aku dan istrinya rela dipanggil
mama dan papa oleh anaknya demi
ketenangan hati anaknya.
i. Tokoh aku merasa sedih karena satu
budaya lokal telah hilang.
3. –
4. Contoh jawaban:
Pulang sekolah anakku menangis.
Sepanjang perjalanan ia menangis. Sampai
di rumah istriku membujuknya untuk makan.
Istriku pun menanyakan penyebab ia
menangis. Mau tidak mau aku ikut menanyai
anakku mengapa ia menangis. Ternyata
anakku menangis karena malu. Ia malu
karena diejek teman-temannya tidak punya
ibu, tetapi simbok. Ia ingin memanggil istriku
dengan sebutan mama atau mami. Aku pun

tertawa mendengar jawaban anakku.
Aku dan istriku mencoba menjelaskan
makna kata simbok yang begitu bagus
dan mulia. Anakku tetap tidak mau
menerimanya. Ia ingin memanggilku papa
dan memanggil istriku dengan mama. Ia
juga mengancam tidak mau sekolah jika
tidak boleh memanggilku dengan sebutan
papa dan istriku dengan simbok. Akhirnya,
kami setuju dipanggil papa dan mama demi
ketenteraman hati anakku. Dalam hatiku
merasa getir karena satu lagi nilai budaya
hilang.

B. 1. Contoh jawaban:
Kutipan cerpen ”Antara Simbok, Mama, dan
Papa” merupakan cerita yang menarik. Unsurunsur
menarik tersebut dapat ditemukan
pada:
a. jalan cerita yang tidak membosankan;
b. terdapat cerita-cerita lucu;
c. bahasa yang digunakan ringan dan
menghibur; serta
d. nilai budaya yang ditampilkan dalam
cerpen.

2. Jawaban:
Unsur-unsur intrinsik dalam cerita ”Antara
Simbok, Mama, dan Papa” sebagai berikut.
Tema:
Melepas budaya lokal bangsa
Tokoh:
Kutipan cerita ”Antara Simbok, Mama, dan
Papa” memiliki tokoh utama aku, istri, dan
anak.
Penokohan:
Tokoh aku bersifat peduli terhadap anak,
bijaksana, dan mencintai budaya.
Tokoh aku yang peduli terhadap anak dapat
ditunjukkan ia ingin tahu dan peduli mengapa
anaknya menangis.
Tokoh aku yang bijaksana dapat dilihat dari
sikapnya menerangkan kepada anaknya arti
kata simbok.
Tokoh aku yang mencintai budaya dapat
dilihat dari sikap tokoh aku yang lebih suka
dipanggil bapak dan istrinya dipanggil simbok
daripada papa dan mama.
Tokoh anak bersifat rendah diri. Tokoh
anak yang rendah diri dapat ditunjukkan ia
menangis saat diejek karena memanggil
ibunya dengan sebutan simbok.
Tokoh istri memiliki watak penyayang dan
bijaksana.
Tokoh istri memiliki watak penyayang dapat
dilihat dari perbuatannya saat membujuk
anaknya agar mau makan. Watak tokoh istri
yang bijaksana dapat dilihat dari sikapnya
menerangkan kepada anaknya tentang arti
kata simbok.
Alur:
Jalan cerita ”Antara Simbok, Mama, dan Papa”
menggunakan alur maju. Alur maju berarti
jalan cerita dimulai dari tahap pengenalan,
lalu pemunculan konfl ik, konfl ik memuncak,
dan tahap penyelesaian masalah.
Latar:
Latar tempat pada cerita ”Antara Simbok,
Mama, dan Papa” yaitu di sebuah rumah.
Perhatikan kutipan berikut!
. . .
Ketika sampai di rumah ia mogok makan.
Istriku membujuknya dengan keras karena ia
khawatir anakku akan jatuh sakit.
. . .
Sementara itu, latar waktu pada cerita
”Antara Simbok, Mama, dan Papa” yaitu pada
siang hari.
Perhatikan kutipan berikut!
. . .
Suatu siang ia pulang dengan menangis.
Aku tidak begitu memperhatikannya karena
tangis dan anak-anak adalah dunia yang
tidak terpisahkan.
. . .
Sudut pandang:
Sudut pandang yang digunakan dalam cerita
”Antara Simbok, Mama, dan Papa” yaitu
sudut pandang orang pertama pelaku utama.
Sudut pandang orang pertama pelaku utama
yaitu pencerita sebagai tokoh utama dalam
sebuah cerita dan disebut dengan aku.
Amanat:
Cerita ”Antara Simbok, Mama, dan Papa”
mengandung amanat sebagai berikut.
a. Junjunglah tinggi kebudayaan kita.
b. Beri penjelasan kepada generasi muda
mengenai budaya kita.

C. Jawaban:
Unsur menarik dari cerpen ”Antara Simbok,
Mama, dan Papa” adalah mengangkat nilai
budaya tentang penyebutan ibu dan makna kata
simbok. Cerita ini pantas dibaca oleh generasi
muda agar generasi muda mau menjunjung
tinggi budaya yang ada. Isi cerpen tersebut juga
menunjukkan kepada pembaca bahwa budaya
kita sudah mulai luntur oleh kemajuan zaman

Evaluasi Pembelajaran 3

A. –

B. Jawaban:
Teks bacaan 1
Ide pokok paragraf ke-1:
Dari tahun ke tahun masyarakat Betawi semakin
tidak mengetahui seni budaya ondel-ondel dan
lenong.
Ide pokok paragraf ke-2:
Seiring dengan perubahan zaman seni budaya
Betawi mulai punah karena modernisasi.
Ide pokok paragraf ke-3:
Perkembangan zaman juga membuat fungsi
awal seni budaya Betawi bergeser dan tidak lagi
diminati oleh masyarakat.
Ide pokok paragraf ke-4:
Tidak hanya seni budaya musik dan tari yang
terancam tergerus akibat arus globalisasi, tetapi
juga budaya lain seperti pertanian, arsitektur,
serta tata cara pernikahan.
Ide pokok paragraf ke-5:
Pemprov DKI Jakarta sendiri sebenarnya telah
melakukan berbagai upaya untuk melestarikan
seni budaya Betawi.
Ide pokok paragraf ke-6:
Upaya melestarikan seni budaya Betawi juga
dilakukan Pemerintah DKI Jakarta dengan
usaha mematenkan seni budaya Betawi sebagai
warisan budaya Indonesia, khususnya Jakarta.
Teks bacaan 2
Ide pokok paragraf ke-1:
Seni hiburan yang berkembang di Indonesia
begitu banyak dan beragam.
Ide pokok paragraf ke-2:
Untuk seni teater masyarakat Betawi boleh
berbangga dengan pertunjukan seni lenong
Betawi.
Ide pokok paragraf ke-3:
Lenong Betawi merupakan pertunjukan teater
tradisional dan seni musik.
Ide pokok paragraf ke-4:
Pertunjukan seni lenong Betawi dikategorikan
menjadi dua, yaitu lenong Betawi denes dan
lenong Betawi preman.
Ide pokok paragraf ke-5:
Kemunculan seni teater lenong Betawi dikenal
pada sekitar abad ke-19.
Ide pokok paragraf ke-6:
Kesenian lenong Betawi Betawi adalah salah
satu ragam dari budaya yang ada di Indonesia.

C. Contoh jawaban:
Teks bacaan 1
Dari tahun ke tahun masyarakat Betawi
semakin tidak mengetahui seni budaya ondelondel
dan lenong Betawi. Seiring dengan
perubahan zaman seni budaya Betawi mulai
punah karena modernisasi. Perkembangan zaman
juga membuat fungsi awal seni budaya Betawi
bergeser dan tidak lagi diminati oleh masyarakat.
Tidak hanya seni budaya musik dan tari yang
terancam tergerus akibat arus globalisasi, tetapi
juga budaya lain seperti pertanian, arsitektur,
serta tata cara pernikahan. Pemprov DKI Jakarta
sendiri sebenarnya telah melakukan berbagai
upaya untuk melestarikan budaya Betawi. Upaya
melestarikan seni budaya Betawi juga dilakukan
Pemprov DKI Jakarta dengan usaha mematenkan
seni budaya Betawi sebagai warisan budaya
Indonesia, khususnya Jakarta.
Teks bacaan 2
Seni hiburan yang berkembang di Indonesia
sangat banyak dan beragam. Untuk seni teater
masyarakat Betawi boleh berbangga dengan
pertunjukan seni lenong Betawi. Lenong Betawi
merupakan pertunjukan teater tradisional dan
seni musik. Pertunjukan seni lenong Betawi
dikategorikan menjadi dua, yaitu lenong Betawi
denes dan lenong Betawi preman. Kemunculan
seni teater lenong Betawi dikenal pada sekitar
abad ke-19. Kesenian lenong Betawi adalah salah
satu ragam dari budaya yang ada di Indonesia.
D. Contoh jawaban:
Teks bacaan 1
Fakta bacaan 1 sebagai berikut.
1. Seni pertunjukan dengan boneka besar
setinggi dua meter lebih ini awalnya
difungsikan sebagai penolak bala atau
gangguan roh halus yang gentayangan.
2. Belum lama ini cagar budaya Betawi juga
dibuka di Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta
Selatan.
3. Di objek wisata yang ber-setting perkampungan
Betawi itu, segala macam bentuk yang identik
dengan kebudayaan Betawi. Mulai dari seni
pertunjukan, seperti tari Topeng dan lenong,
adat pernikahan, beragam panganan khas
seperti kerak telor, bir pletok, serta roti
buaya yang sering dijadikan hantaran dalam
upacara pernikahan, juga dapat ditemui di

cagar budaya Betawi
4. Tak ketinggalan seni bela diri, silat Betawi
juga ditampilkan di tempat tersebut.
5. Dalam rangka memperkenalkan kesenian
Betawi pada generasi muda, kursus tari
tradisional Betawi juga diadakan di tempat
tersebut.
6. Untuk program berkelanjutan, Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta juga akan memasukkan
seni budaya Betawi ke dalam kurikulum
sekolah.
7. Upaya melestarikan seni budaya Betawi juga
dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
dengan usaha mematenkan seni budaya
Betawi sebagai warisan budaya Indonesia,
khususnya Jakarta.
8. Sebagai langkah awal, Pemprov DKI telah
mendaftarkan seni tari lenong Betawi kepada
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
sebagai salah satu warisan tak benda yang
diakui secara internasional.
9. Setelah lulus seleksi nasional, kemudian
akan diajukan menjadi salah satu
kebudayaan yang akan didaftarkan sebagai
warisan budaya tak benda pada United
Nations Educational, Scientifi c and Cultural
Organization (UNESCO).
10. Selain tari lenong Betawi, tari Topeng Betawi
juga ikut didaftarkan.
11. Tari Topeng juga didaftarkan oleh provinsi
lain, maka tari itu didaftarkan menjadi tari
Topeng nasional, bergabung dengan tari
Topeng dari daerah lainnya.
Pendapat dalam bacaan 1 sebagai berikut.
1. Dari tahun ke tahun masyarakat Betawi
semakin tidak mengetahui seni budaya
ondel-ondel dan lenong.
2. Pada era tahun 80 hingga 90-an warga
Jabodetabek, khususnya warga Ibu Kota
Jakarta, semuanya mengetahui seni budaya
ondel-ondel dan lenong sebagai seni budaya
leluhur Betawi.
3. Seiring dengan perkembangan zaman
pengetahuan masyarakat mulai berkurang.
4. Pada era milenium ketiga ini hanya tinggal
sedikit orang mengenal dan mengetahui seni
budaya tersebut.
5. Seiring dengan perkembangan zaman seni
dan budaya Betawi mulai punah karena
modernisasi.
6. Sebagai ibu kota negara, Jakarta menjadi
pusat perkembangan modernisasi, pusat
pembauran sekaligus menjadi pusat
perubahan sehingga Pemerintah mendapat
tantangan ekstra besar dalam pelestarian
budaya ini.
7. Modernisasi juga membuat usaha pelestarian
kebudayaan Betawi menjadi semakin
sulit karena adanya pengaruh budaya
internasional.
8. Perkembangan zaman juga membuat fungsi
awal seni budaya Betawi bergeser dan tidak
lagi diminati oleh masyarakat, contohnya seni
pertunjukan ondel-ondel.
9. Belakangan, ondel-ondel biasa digunakan
untuk menambah semarak pesta-pesta
rakyat, seperti peresmian gedung baru atau
untuk penyambutan tamu kehormatan.
10. Kini seni ini semakin jarang digelar walau
pada pesta rakyat sekalipun.
11. Sebenarnya tidak hanya seni budaya musik
dan tari yang terancam tergerus akibat
arus globalisasi, tetapi juga budaya lain,
seperti pertanian, arsitektur, serta tata cara
pernikahan.
12. Perubahan ini dapat dilihat dari upacara
pernikahan Palang Pintu.
13. Contoh lain adalah kawasan Condet.
14. Kawasan Condet dahulu dikenal sebagai
penghasil salak dan duku serta wilayah
pemelihara terakhir bangunan khas Betawi.
15. Kini kondisinya terabaikan.
16. Pemprov DKI Jakarta sendiri sebenarnya
telah melakukan berbagai upaya untuk
melestarikan budaya Betawi.
17. Salah satunya adalah menetapkan Festival
Palang Pintu sebagai festival tahunan yang
dilaksanakan di Jalan Kemang Raya.
Teks bacaan 2
Fakta dalam bacaan 2 sebagai berikut.
1. Seni hiburan yang berkembang di Indonesia
sangat banyak dan beragam.
2. Indonesia memiliki seni tari.
3. Indonesia juga memiliki wayang hingga teater
tradisional, seperti lenong.
4. Lenong merupakan pertunjukan teater
tradisional dan seni musik.
5. Pertunjukan lenong diiringi musik gambang
kromong.
6. Alat-alat musik seperti gambang kromong,
gong, kendang, kempor, suling, kecrek,
dan alat musik Tionghoa, seperti tehyan,
kongahyang, dan sukong akan mengiringi
pertunjukan seni lenong Betawi.
7. Pertunjukan seni lenong dikategorikan
menjadi dua, yaitu lenong denes dan lenong
preman.
8. Lenong denes diambil dari kata dinas
(resmi) mengangkat cerita dari kisah para
bangsawan dan kerajaan, pakaian yang
dikenakan resmi
9. Lenong denes menggunakan bahasa Melayu
halus.
10. Lenong preman lebih menceritakan kehidupan
sehari-hari, pakaian yang dikenakan apa
adanya.
11. Dalam penggunaan bahasa, lenong preman
menggunakan bahasa sehari-hari masyarakat
Betawi, juga kental dengan logat Betawi
menghiasi lenong preman ini.
12. Kemunculan seni teater lenong dikenal pada
sekitar abad ke-19.
13. Pada masa kemunculannya lenong Betawi
dipentaskan secara berkeliling kampungkampung
di Jakarta atau istilahnya ngamen
keliling.
14. Seiring perkembangan zaman lenong Betawi
mulai bergerak ke arah panggung tidak lagi
ngamen berkeliling Kota Jakarta.
15. Kesenian lenong Betawi adalah salah satu
ragam dari budaya yang ada di Indonesia.
Pendapat dalam bacaan 2 sebagai berikut.
1. Masyarakat Indonesia bebas menentukan
sendiri kesenian yang mereka senangi.
2. Untuk seni teater masyarakat Betawi
boleh berbangga dengan pertunjukan seni
lenong.
3. Pertunjukan lenong merupakan pertunjukan
yang sampai saat ini masih dikenal di
masyarakat meskipun hanya sedikit
pertunjukan yang dilakukan.
4. Bahkan, saat ini di beberapa stasiun televisi
masih menampilkan pertunjukan lenong
dikemas secara modern.
5. Banyak pesan moral disampaikan dalam
cerita yang diangkat lenong Betawi.
6. Orang sejahat dan sekejam apa pun pada
akhirnya akan kalah dengan kebenaran.
7. Lenong merupakan bagian budaya Indonesia
yang harus kita pertahankan dan kembangkan
agar generasi selanjutnya bisa mengenal
kesenian nenek leluhurnya.
8. Kita juga harus bangga terhadap keberadaan
lenong.
9. Selain itu, kita dapat mengenalkan kesenian
lenong Betawi ke mata dunia.
10. Kita dapat menunjukkan bahwa Indonesia
memiliki seni teater yang kaya dengan unsur hiburan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ads

Designed By