Header Ads


Artikel

Jumat, 09 Oktober 2015

B.Indonesia

Bab II Nilai Budaya dalam Cerita

A. Jawaban:
Unsur-unsur penting dari kutipan cerita ”Panji
Semirang” sebagai berikut.
1. Raden Inu Kertapati bertunangan dengan
putri Kerajaan Daha, yaitu Dewi Candra
Kirana.
2. Raden Inu Kertapati mengunjungi kekasihnya
di Daha.
3. Di tengah perjalanan rombongan Raden Inu
Kertapati dihadang segerombolan penjahat
dari negeri Asmarantaka yang dipimpin Panji
Semirang.
4. Dua orang anggota gerombolan penjahat
maju mendekati Raden Inu Kertapati.
5. Kuda Perwira dan Kuda Peranca meminta
Raden Inu Kertapati menemui Panji
Semirang.
6. Panji Semirang menjelaskan bahwa negeri

Asmarantaka bukanlah negeri gerombolan pengacau.
7. Panji Semirang tahu bahwa di negeri Daha
ada dua orang putri, Dewi Candra Kirana dan
Dewi Ajeng.
8. Raden Inu Kertapati dan rombongannya
meneruskan perjalanan ke negeri Daha.
9. Di sepanjang perjalanan, hatinya tetap
bertanya-tanya tentang diri Panji Semirang
yang dianggap bersikap aneh itu.
10. Ketika Raden Inu Kertapati tiba di Daha,
Raja Daha menyambutnya dengan sangat
meriah.
11. Raden Inu Kertapati pingsan setelah
mengetahui Dewi Candra Kirana telah hilang
ingatan dan pergi dari Kerajaan Daha.
12. Atas desakan kekuatan sihir dari Dewi Liku,
Raden Inu Kertapati akan menikah dengan
Dewi Ajeng.
13. Saat persiapan pernikahan terjadi kebakaran
di Kerajaan Daha.
14. Raden Inu Kertapati melarikan diri dan
sadar.
15. Raden Inu Kertapati menyadari bahwa Panji
Semirang adalah Dewi Candra Kirana.
16. Raden Inu Kertapati mencari Panji
Semirang.
17. Raden Inu Kertapai sampai ke negeri
Gagelang.
18. Negeri Gagelang sedang diserang para
pengacau yang dipimpin Lasan dan Pundak
Setegal.
19. Raden Inu Kertapati menolong Kerajaan
Gagelang memberantas pengacau.
20. Gerombolan pengacau berhasil dikalahkan.
21. Raja Gagelang mengadakan pesta tujuh hari
tujuh malam.
22. Pada malam ketujuh, raja memanggil seorang
ahli pantun bernama Jaka Asmara.
23. Ternyata Jaka Asmara adalah Panji Semirang
yang tidak lain adalah Dewi Candra Kirana.
24. Akhirnya, Raden Inu Kertapati dan Dewi
Candra Kirana pulang ke Kuripan dan
menikah.
25. Mereka hidup berbahagia selamanya.
B. 1. Jawaban:
Tema kutipan cerita ”Panji Semirang” yaitu
pencarian yang dilakukan oleh seorang
pangeran. Ia mencari kekasihnya yang
menghilang.
2. Jawaban:
Pelaku-pelaku dalam kutipan cerita ”Panji
Semirang” sebagai berikut.
a. Dewi Candra Kirana atau Panji
b. Raden Inu Kertapati
c. Dewi Liku
d. Dewi Ajeng
3. Jawaban:
Tokoh utama yaitu Dewi Candra Kirana dan
Raden Inu Kertapati.
Tokoh tambahan yaitu Dewi Liku dan Dewi
Ajeng.
4. Jawaban:
Tokoh protagonis yaitu Dewi Candra Kirana
dan Raden Inu Kertapati.
Tokoh antagonis yaitu Dewi Liku dan Dewi
Ajeng.
5. Jawaban:
Latar tempat kutipan cerita ”Panji
Semirang” yaitu di jalan antara
Kerajaan Kuripan dan Kerajaan Daha,
di Kerajaan Daha, dan di Negeri Gagelang.
Latar waktu pada kutipan cerita ”Panji
Semirang” tidak disebutkan secara pasti.
6. Jawaban:
Konfl ik yang terdapat pada kutipan cerita
”Panji Semirang” yaitu Dewi Candra Kirana
pergi dari Kerajaan Daha.
Perhatikan kutipan berikut!
”Kanda Dewi Candra Kirana telah pergi
dari Istana. Ia telah hilang ingatan,” kata
Dewi Ajeng seraya menatap tajam wajah
Raden Inu Kertapati.
Seketika itu juga, Raden Inu Kertapati
limbung dan jatuh pingsan. Negeri Daha
menjadi geger. Atas desakan kekuatan sihir
Dewi Liku, Raja Daha memutuskan bahwa
Raden Inu Kertapati dinikahkan dengan
Dewi Ajeng.
7. Jawaban:
Jawaban:
Alur yang digunakan dalam kutipan cerita
”Panji Semirang” adalah alur maju. Berikut
peristiwa yang mendukung terjadinya alur
maju.
a. Di Pulau Jawa ada sebuah kerajaan
besar bernama Kuripan. (peristiwa
acuan)
b. Rajanya mempunyai seorang putra
mahkota bernama Raden Inu Kertapati.
(peristiwa acuan)
c. Raden Inu Ker tapati sudah lama
dipertunangkan dengan seorang putri
dari Kerajaan Daha bernama Dewi
d. Raden Inu Kertapati mengunjungi
kekasihnya di Daha. (peristiwa
fungsional)
e. Di tengah perjalanan rombongan Raden
Inu Kertapati dihadang segerombolan
penjahat. (peristiwa fungsional)
f. Konon gerombolan penjahat itu berasal
dari negeri Asmarantaka yang dipimpin
oleh Panji Semirang. (peristiwa kaitan).
g. Dua orang anggota gerombolan penjahat
maju mendekati Raden Inu Kertapati.
(peristiwa fungsional)
h. Mereka bernama Kuda Perwira dan
Kuda Peranca. (peristiwa acuan)
i. Kuda Perwira dan Kuda Peranca ingin
Raden Inu Kertapati menemui Panji
Semirang. (peristiwa fungsional)
j. Raden Inu Kertapati segera menuju
tempat Panji Semirang berada. (peristiwa
fungsional)
k. Panji Semirang menyambutnya dengan
penuh keramahan. (peristiwa kaitan)
l. Panji Semirang menjelaskan bahwa
negeri Asmarantaka bukanlah negeri
gerombolan pengacau. (peristiwa
kaitan)
m. Panji Semirang tahu bahwa di Negeri
Daha ada dua orang puteri, Dewi Candra
Kirana dan Dewi Ajeng. Dewi Ajeng
adalah putri selir raja Daha. (peristiwa
fungsional)
n. Raden Inu Kertapati dan rombongannya
meneruskan perjalanan ke negeri Daha.
(peristiwa fungsional)
o. Di sepanjang perjalanan, hatinya
tetap bertanya-tanya tentang diri Panji
Semirang yang dianggap bersikap aneh
itu.(peristiwa fungsional)
p. Ketika Raden Inu Kertapati tiba di Daha,
Raja Daha menyambutnya dengan
sangat meriah.(peristiwa fungsional)
q. Istri selir bernama Dewi Liku dan
putrinya bernama Dewi Ajeng ikut
menyambutnya. (peristiwa kaitan)
r. Raden Inu Kertapati heran, ia tidak melihat
Dewi Candra Kirana menyambutnya.
(peristiwa fungsional)
s. Raden Inu Kertapati mengetahui Dewi
Candra Kirana telah pergi dari istana dan
hilang ingatan. (peristiwa fungsional)
t. Raden Inu Kertapati limbung dan jatuh
pingsan. (peristiwa fungsional)
u. Negeri Daha menjadi geger. (peristiwa
v. Atas desakan kekuatan sihir Dewi Liku,
Raja Daha memutuskan bahwa Raden
Inu Kertapati dinikahkan dengan Dewi
Ajeng.(peristiwa fungsional)
w. Raja Daha memerintahkan seluruh
punggawa untuk mengadakan persiapan
pesta pernikahan Raden Inu Kertapati
dengan Dewi Ajeng. (peristiwa kaitan)
x. Melihat persiapan yang meriah itu, Dewi
Ajeng tampak gembira sekali. (peristiwa
kaitan)
y. Kebakaran menghanguskan seluruh
persiapan pernikahan. (peristiwa
fungsional)
z. Di tengah-tengah api yang menyalanyala
itu, rombongan Raden Inu
Kertapati bergerak meninggalkan istana.
(peristiwa fungsional)
aa. Di tengah perjalanan, Raden Inu Kertapati
pun sadar. (peristiwa fungsional)
ab. Tiba-tiba ia ingat wajah kekasihnya.
(peristiwa fungsional)
ac. Teringat pula wajah Panji Semirang.
(peristiwa fungsional)
ad. Raden Inu Kertapati sadar bahwa Panji
Semirang dan Dewi Candra Kirana
adalah orang yang sama. (peristiwa
fungsional)
ae. Raden Inu Kertapati mencari Panji
Semirang. (peristiwa fungsional)
af. Tidak seorang pun menemukan Panji
Semirang. (peristiwa fungsional)
ag. Semangat mencari Panji Semirang tak
pernah padam. (peristiwa fungsional)
ah. Akhirnya, mereka sampai ke negeri
Gagelang. (peristiwa fungsional)
ai. Raja negeri Gagelang mempunyai
hubungan keluarga dengan Raja
Kuripan. (peristiwa acuan)
aj. Kedatangan Raden Inu Kertapati
disambutnya dengan hangat. (peristiwa
kaitan)
ak. Rakyat negeri Gagelang ini sedang
resah. (peristiwa fungsional)
al. Mereka diganggu oleh para pengacau
yang dipimpin Lasan dan Pundak
Setegal. (peristiwa fungsional)
am. Raden Inu Kertapati dan para abdinya
bersedia membantu memberantas para
pengacau. (peristiwa fungsional)
an. Mereka bekerja sama dengan para abdi
Kerajaan Gagelang.(peristiwa kaitan)
ao. Gerombolan pengacau dapat dikalahkan.
(peristiwa fungsional)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ads

Designed By