Header Ads


Artikel

Rabu, 30 September 2015

Geografi latihan Soal

1.       Mengapa Biosfer, sangat menentukan terhadap kehidupan mahluk hidup :
2.       Berdasarkan tingkat kelembaban tumbuhan dapat dikelompokan menjadi empat jenis diantaranya :
Xerophyta dan Hygrop nya :...........Jelaskan
3.       Jelaskan dengan jelas dan contoh :
a.       Ekosistem
b.      Biomi
c.       Gurun
d.      Mangrop
e.      Edafik
f.        Klimatik
4.       Apa bedanya wilayah Fauna tipe Asia dengan wilayah Faunna tipe Australia :
5.       Jelaskan perlindungan alam :
a.       Geolog
b.      Botani
c.       Zoologi
d.      Hutan
6.       Beri tiga contoh swaka marga satwa berikut Propinsi dan jenis hewan :
7.       Apa dampak Ilegal Loging :
a.       Perburuan liar
b.      Kemarau panjang
c.       Ilegal fising
8.       Jelaskan :
a.       Taiga
b.      Safana
c.       Biosfer
d.      Natural selektion
e.      Adaptasi
9.       Beri contoh yang Anda tahu jika hidup mengambil Piloposi dari tumbuhan dan hewan :
10.   Beri contoh khas Flora fauna dari papua :


 1.       Jelaskan komponen-komponen Peta :
2.       Beri tiga contoh mangfaat Peta :
3.       Jelaskan :
a.       Skala Numerik
b.      Skala Garis
c.       Skala Perbal
4.       Diketahui jarak kota A dan kota B di pen 10cm, Apabila digunakan Skala 1 : 3500000 tentukan :
a.       Jarak sebebarnya kota A dan B
Ubah Skala Numerik ke Skala garis :
1 : 4500000
1 : 7000000
5.       Beri contoh 5 Peta Khusus :
6.       Garis kontur adalah :
7.       Beri contoh 5 Negara yang masuk Beriklim Tropis :
8.       Gambarkan arah mata Angin U-S/B-T, TL, BL, BD, TG
9.       Beri 3 contoh lembaga pembuat Peta :
10.   Jelaskan Fungsi :
a.       Garis Tepi
b.      Legenbil
c.       Inset
Read more ...

Sosiologi Latihan Soal

1.      Apakah yang di sebut dengan realitas social budaya....?
2.      Jelaskan konsep pemahaman sosiologi menurut Emile Durkheim dan Max Weber....!
3.      Mengapa suatu masyarakat membutuhkan norma-norma....?
4.      Apa yang dimaksud dengan statifikasi social....?
5.      Apa hubungan sosiologi dengan proses prubahan social di masyarakat yang di kaji pada masa awal kelahirannya....!
6.      Jelaskan objek kajian sosiologi menurut Hasan Sadil....!
7.      Masyarakat adalah suatu system, apakah pengaruh hal ini terhadap perubahan social....?
8.      Jelaskan perbedaan konsep pemikiran sosiologi klasik dan modern....!
9.      Jelaskan pengaruh norma social terhadap interaksi Guru dan Siswa....!

10.  Bagai mana perkembangan di Indonesia..?


1.       Apa yang dimaksud dengan stuktur social, stratifikasi social dan deferensiasi social serta berikan contohnya.!
2.       Apa yang dimaksud dengan masyarakat multicultural.!
3.       Apa yang dimaksud dengan konflik serta mangfaat dari pada konflik.!
4.       Tuliskan dengan jelas  perbedaan konflik dan kekerasan.!
5.       Tuliskan  macam-macam konflik.!
6.       Apa yang dimaksud dengan integrasi social.!
7.       Tuliskan dengan jelas  apa yang dimaksud harmoni social.!
8.       Tuliskan dengan jelas cara-cara pengendalian konflik dan kekerasan.!
9.       Tuliskan  dengan jelas faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konflik.!
10.   Apa yang dimaksud dengan mediasi, akulturasi dan asisimilasi.!

1.      Apa yang dimaksud dengan interaksi social, masalah social dan tindakan social :
2.      Tuliskan dengan jelas 4 faktor yang menyebabkan terjadinya interaksi social :
3.      Tuliskan dengan jelas terjadinya interaksi social :
4.      Apa yang dimaksud dengan proses asosiatif dan disosiatif :
5.      Apa yang dimaksud dengan status social, peran social dan kelas social :
6.      Apa yang dimaksud dengan nilai sosial serta sebutkan ciri-ciri nilai social :
7.      Apa yang dimksud dengan norma social serta sebutkan norma social :
8.      Sebutkan 4 macan tindakan social :
9.       Apa yang dimksud dengan realitas social :
10.   Jelaskan 3 masalah social :


Read more ...

Matematika Latihan Soal

1.       Diketahui data : 2, 3, 3, 4, 4, 5, 6, 8, 8, 9, 10 Tentukanlah simpangan bakunya :

2.       Diketahui Tabel berikut
Upah (dalam ribuan rupiah)
Banyak karyawan
80 – 90
91 – 101
102 -112
113 – 123
124 -134
135 -145
146 – 156
12
15
20
56
30
14
13

a.       Tentukan upah yang diterima oleh sebagian besar karyawan (modus)
b.      Tentikan upah tertinggi dari 25% kelompok karyawan yang terendah (Q1)
c.       Tentikan upah terendah dari 25% kelompok karyawan yang tertinggi (Q3)
d.      Tentikan upah yang membatasi 50% dari kelompok tertinggi dan terendah (Me)
3.       Perhatikan Tabrel berikut dan tentukanlah : simpangan rata-rata, ragam dan simpangan baku

Tinggi badan (Cm)
Prekuensi
130 – 134
135 – 139
140 – 144
145 – 149
150 – 154
155 – 159
160 – 164
2
7
12
20
14
9
6



Read more ...

Matematika

Kompetensi Dasar Pengalaman Belajar

A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR

Setelah mengikuti pembelajaran eksponen dan
logaritma, siswa mampu:
1. Memiliki motivasi internal, kemampuan
bekerjasama, konsisten, sikap disiplin, rasa
percaya diri, dan sikap toleransi dalam
perbedaan strategi berpikir dalam memilih dan
menerapkan strategi menyelesaikan masalah.
2. Menunjukkan sikap bertanggung-jawab, rasa
ingin tahu, jujur dan perilaku peduli lingkungan.
3. Memilih dan menerapkan aturan eksponen
dan logaritma sesuai dengan karakteristik
permasalahan yang akan diselesaikan dan
memeriksa kebenaran langkah-langkahnya.
4. Menyelesaikan masalah nyata menggunakan
operasi aljabar berupa eksponen dan logaritma
serta menyelesaikannya menggunakan
sifat–sifat dan aturan yang telah terbukti
kebenarannya.
Melalui pembelajaran materi eksponen dan
logaritma, siswa memperoleh pengalaman belajar:
• mengkomunikasikan karakteristik masalah
otentik yang pemecahannya terkait eksponen
dan logaritma.
• merancang model matematika dari sebuah
permasalahan otentik yang berkaitan dengan
eksponen dan logaritma.
• menyelesaikan model matematika untuk
memperoleh solusi permasalahan yang
diberikan.
• menafsirkan hasil pemecahan masalah.
• menuliskan dengan kata-katanya sendiri
konsep persamaan kuadrat.berdasarkan ciricirinya
dituliskan sebelumnya.
• membuktikan berbagai sifat eksponen dan
logaritma.
• menerapkan berbagai sifat eksponen dan
logaritma dalam pemecahan masalah.
• berkolaborasi memecahkan masalah.
• berlatih berpikir kritis dan kreatif


PETA KONSEP

Himpunan
Fungsi
Basis Basis
Pangkat Pangkat
Hasil
Operasi
Hasil
Operasi
Fungsi
Eksponen
Bilangan
Eksponen
Sifat-sifat
Eksponen
Fungsi
Logaritma
Bilangan
Eksponen
Sifat-sifat
Logaritma
Masalah
Otentik
Materi



MATERI PEMBELAJARAN


Beberapa permasalahan dalam kehidupan sehari – hari dapat diselesaikan dengan
menggunakan konsep dan aturan matematika. Sebagai contoh, konsep eksponen
dan logaritma berperan penting dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan
dengan aritmatika sosial, peluruhan zat kimia, perkembangan bakteri dan lain – lain.
Untuk itu perhatikan dan selesaikan dengan cermat permasalahan – permasalahan
yang diberikan pada bab ini. Di dalam proses pemecahan masalah-masalah yang
diberikan, kamu diminta untuk mencermati objek-objek yang dilibatkan dalam
permasalahan yang diberikan tersebut.
1. Menemukan Konsep Eksponen
Pada subbab ini, konsep eksponen ditemukan dengan mengamati beberapa
masalah nyata berikut dan mencermati beberapa alternatif penyelesaiannya. Tentu
saja, kamu diminta untuk melakukan pemodelan matematika yang melibatkan
eksponen. Dari beberapa model matematika yang diperoleh dari langkah-langkah
penyelesaian masalah, kamu secara individu menuliskan ciri-ciri eksponen dan
mendiskusikan hasilnya dengan temanmu. Berdasarkan ciri-ciri tersebut, kamu
menuliskan konsep eksponen dengan pemahamanmu sendiri.
Masalah-1.1
Seorang peneliti di sebuah lembaga penelitian sedang mengamati pertumbuhan
suatu bakteri di sebuah laboratorium mikrobiologi. Pada kultur bakteri tertentu,
satu bakteri membelah menjadi r bakteri setiap jam. Hasil pengamatan
menunjukkan bahwa jumlah bakteri pada akhir 3 jam adalah 10.000 bakteri
dan setelah 2 jam kemudian, jumlah bakteri tersebut menjadi 40.000 bakteri.
Peneliti tersebut ingin mengetahui banyak bakteri sebagai hasil pembelahan
dan mencari tahu banyak bakteri pada akhir 8 jam.
Alternatif Penyelesaian
Diketahui:
Satu bakteri membelah menjadi r bakteri untuk setiap jam.
Jumlah bakteri pada akhir 3 jam adalah 10.000 bakteri dan setelah 2 jam kemudian,
jumlahnya menjadi 40.000 bakteri.
Ditanya:
a. Berapa banyak bakteri sebagai hasil pembelahan.
b. Berapa jumlah bakteri pada akhir 8 jam.
4


Sebagai langkah awal buat tabel laju pertumbuhan bakteri terhadap waktu setiap jam.
Misalkan jumlah bakteri pada awalnya (t = 0) adalah x0. Isilah tabel berikut!
Pada akhir t jam 0 1 .... .... .... ....
Jumlah bakteri (xt) x0 rx0 .... .... .... ....
Dari hasil pengamatan data pada tabel di atas, kita dapat membuat hubungan
pertumbuhan jumlah bakteri (xt) tersebut terhadap perubahan waktu (t).
x r r r r x t
t
= × × ×...× ×
faktor
0 atau secara ringkas ditulis
xt = rt x0...................................................................................... (1)
dengan t menyatakan banyak jam, x0 adalah jumlah bakteri saat t = 0 dan r adalah
banyak bakteri setelah pembelahan terjadi pada setiap jam.
Pada Masalah-1.1 diketahui bahwa pada akhir 3 jam terdapat 10.000 bakteri dan
setelah 5 jam terdapat 40.000 bakteri. Kita substitusikan t = 3 dan t = 5 ke formula (di atas, maka diperoleh x3 = r3x0 = 10.000 dan x5 = r5x0 = 40.000
x
x
r x
r x
r
r
5
3
5
0
3
0
2
40 000
10 000
4
4
2
=
=
=
=
.
.
Jadi, peneliti tersebut menemukan bahwa bakteri membelah menjadi 2 bakteri
setiap 1 jam
Untuk mendapatkan banyak bakteri pada awalnya atau t = 0, substitusi r = 2 ke
persamaan r3x0 = 10.000 sehingga 8x0 = 10.000. Dengan demikian x0 = 1.250.
Subtitusikan x0 = 1.250 ke persamaan (1), pola pertumbuhan bakteri tersebut
dinyatakan
x
x
t
= t
=
=
1250 2
2 1250
320 000
8
8
.
( )( )
.
Jadi, pada akhir 8 jam, peneliti mendapatkan jumlah bakteri sudah mencapai
320.000 bakteri.
Dalam Masalah-1.1, ditemukan r2 = 4,
dan kemudian r = 2. Apakah r = –2 tidak
berlaku? Berikan alasanmu!
Read more ...

SOSIOLOGI

PEMBELAJARAN SOSIOLOGI


Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu untuk kemajuan suatu
bangsa. Kualitas pendidikan sangat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya
manusia. Pada negara-negara maju seperti Jepang, Amerika serikat, Jerman, dan
Negara Eropa lainnya dapat dilihat bahwa kemajuan yang dicapai berbanding
lurus dengan tingkat pendidikannya. Yamin (2005: 21) mengemukakan bahwa
peningkatan kualitas manusia telah dicoba di dunia melalui proses pendidikan,
karena pendidikanlah yang membuat kesejahteraan umat akan tercapai.
Pendidikan sebagai bagian dari kebudayaan merupakan wadah untuk
mencerdaskan bangsa, mengembangkan masyarakat dengan berbagai dimensinya.
Pengembangan nilai-nilai, Pengetahuan, keterampilan, dan sikap anak didik dalam
masyarakat (Danim, 1994: 3).
Kesadaran akan pentingnya pendidikan juga disadari oleh pemerintah
Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan ditambahnya dana untuk pendidikan setiap
tahunnya. Akan tetapi peningkatan anggaran tiap tahunnya diharapkan akan bisa
mencapai angka tersebut. Beberapa daerah juga telah ada yang mencanangkan
pendidikan gratis, dengan harapan masyarakat dari semua kalangan dapat
mengenyam pendidikan.
Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu
sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan nasional
harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu
dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan. Pemerataan kesempatan
pendidikan diwujudkan dalam program wajib belajar 9 tahun. Peningkatan mutu
pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya
melalui olahhati, olahpikir, olahrasa dan olahraga agar memiliki daya saing dalam
menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan
untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis
potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen
pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan
pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan
berkesinambungan.
Implementasi Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Peraturan Pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan
dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu: standar isi, standar
proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan.
Adanya perbaikan kurikulum membuat guru harus memperhatikan
kompetensi yang harus dimiliki peserta didik. Hal ini dikarenakan fenomena yang
ada di lapangan menunjukkan sejumlah lulusan dari berbagai institusi pendidikan
dari sekolah menengah sampai perguruan tinggi banyak yang tidak terserap
lapangan kerja. Padahal setiap hari terdapat informasi lapangan kerja, tetapi
banyak angkatan kerja yang merasa tidak cukup relevan dengan informasi
pekerjaan yang ditawarkan. Sejumlah lulusan merasa terhalang oleh kemampuan
bahasa inggris, pengoperasian komputer, dan keterampilan lainnya. Kelihatannya
lapangan kerja yang ada saat ini membutuhkan tenaga kerja yang mempunyai
keahlian atau kompetensi. Dengan lapangan pekerjaan yang tidak mementingkan
gelar kesarjanaan dari bidang apa, atau berapa indeks prestasinya, dan seterusnya.
Adapun yang lebih diperhatikan adalah kemampuan atau keahlian apa yang
dimiliki oleh calon tenaga kerja. Oleh karena itu disusunlah kurikulum baru yang
menekankan kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik. Jika pada
pembelajaran konvesional hanya menitik beratkan kemampuan intelektual melalui
cara belajar ingatan. Adapun perkembangan aspek-aspek keterampilan sosial,
sikap, dan apresiasi kurang mendapat perhatian (Hamalik, 2005: 11). Dimana
konsep pengetahuan dibentuk sendiri oleh peserta didik dengan didampingi oleh
guru serta tujuan pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotornya.
Guru mempersiapkan pengelolaan pembelajaran dengan baik meliputi
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Hal ini dilakukan supaya
tujuan pembelajaran dapat tercapai. Konsep pembelajaran yang baru secara
otomatis juga mempengaruhi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan kegiatan
pembelajaran, termasuk mata pelajaran Sosiologi yang telah berdiri sendiri
sebagai mata pelajaran sejak tahun 1994.
Sosiologi sebagai sebuah disiplin ilmu sudah relatif lama berkembang di
lingkungan akademis. Sosiologi merupakan mata pelajaran yang sangat flexsibel,
karena objek kajian Sosiologi adalah masyarakat yang selalu dinamis, berubah
dan berkembang setiap saaat. Kondisi sosial budaya di sekitar sekolah pun akan
selalu berubah. Untuk itu guru pengampun mata pelajaran ini juga dituntut
kreatifitasnya dalam mengembangkan atau menyesuaikan materi pelajaran sesuai
dengan kondisi masyarakat disekitarnya.
Kondisi sekolah yang beragam sangat berpengaruh terhadap proses
pembelajaran mata pelajaran Sosiologi di SMA. Kondisi sekolah tersebut meliputi
fasilitas belajar mengajar, kondisi sosial budaya disekitar sekolah (berkaitan
dengan kurikulum), alokasi waktu yang tersedia serta kemampuan guru yang
beragam.
Sekolah yang efektif juga sangat didukung oleh kualitas para guru, baik
menyangkut karakteristik pribadi maupun kompetensinya. Karakteristik pribadi
dan kompetensi guru ini sangat berpengaruh terhadap kualitas iklim kelas, proses
pembelajaran dikelas, atau hubungan guru-siswa dikelas, yang pada gilirannya
akan berpengaruh juga pada keberhasilan belajar siswa.
Kualitas hubungan guru – siswa itu dapat juga dikatagorikan kepada:
Harmonis-Tidak Harmonis, dan Stimulatif-Restriktif. Hubungan yang harmonis
dan stimulatif dipandang sebagai faktor yang berpengaruh secara positif terhadap
kemajuan belajar siswa. Hubungan harmonis ditandai oleh ciri-ciri (1) tujuan
pengajaran diterima oleh guru dan siswa, (2) pengalaman belajar dirasakan
nyaman oleh guru dan siswa, dan (3) guru menampilkan peranannya sebagai guru
dalam cara-cara yang selaras dengan harapan siswa, begitupun siswa
menampilkan peranannya sebagai siswa dalam cara-cara yang diharapkan guru.
Dengan adanya pembelajaran baru seperti telah disebutkan sebelumnya
yang tertuang dalam kurikulum 2004 dan 2006 diharapkan dapat merubah
pembelajaran Sosiologi menjadi menyenangkan dan bermakna bagi peserta didik
SMA.
Dengan berbagai latar belakang guru bukan dari spesifikasi Sosiologi
tersebut baik strata 1 maupun dari akta empat atau profesi, guru harus mampu
mengatasi berbagai kendala tersebut memalui kreatifitas guru masing-masing,
meskipun masih berpedoman pada kurikulum. Kreatifitas tersebut terutama dalam
menggunakan metode pembelajaran dan juga di dalam mengembangkan materi
sesuai dengan situasi dan kondisi yang melingkupinya agar relevan dengan
kondisi sosial masyarakat sekitar. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk
mencari tahu bagaimana proses pembelajaran mata pelajaran Sosiologi yang
dirasakan oleh siswa dalam pembelajaran Sosiologi.
2. Kerangka Pemikiran
Sebagai suatu proses pengaturan, kegiatan belajar mengajar memiliki ciriciri
yaitu: belajar mengajar memiliki tujuan, adanya suatu prosedur yang
direncanakan, kegiatan belajar mengajar ditandai dengan suatu penggarapan
materi yang khusus, ditandai dengan aktivitas anak didik, dalam kegiatan belajar
mengajar guru berperan sebagai pembimbing, dalam kegiatan belajar
membutuhkan disiplin, adanya batas waktu, evaluasi (Suardi dalam Nasution,
2004: 40-41).
Guna mengetahui proses pembelajaran yang efektif dengan pemilihan
pengalaman belajar, bagaimana menilai dan memperbaiki metode yang tepat,
maka peneliti menggunakan teori didaktik dan teori metodik terhadap metode
pembelajaran. yang merupakan implementasi prinsip didaktik yang sering
dikemukakan adalah motivasi, aktivitas, peragaan, individualitas, apersepsi,
lingkungan, korelasi, dan konsentrasi atau integrasi. teori Didaktik adalah
sebagian dari paedagogik atau ilmu didik dan berfungsi untuk memecahkan
masalah praktis dalam proses pembelajaran. Teori Didaktik digunakan dalam
pendidikan formal yang dilakukan disekolah. Oleh karena itu didaktik dapat
dibagi menjadi dua bagian, yaitu : Didaktik Umum dan Didaktik Khusus. Teori
Metodik mempunyai cara melakukan sesuatu atau prosedur dalam proses
pembelajaran yang demikian dibagi dua bagian Umum dan Khusus, Metodik
umum menyelidiki hal yang umu dalam mengajar mata pelajaran terdiri dari :
rencana pelajaran, jalan pelajaran, sikap dan gaya, bentuk pelajaran dan metode
mengajar, dan alat-alat pelajaran sedangkan Medodik Khusus yang menguraikan
tentang cara mengajar untuk setiap mata pelajaran khususnya Sosiologi. ( Prof.
DR.Ramayulis : 1).
Dari dasar Sosiologis, interaksi yang terjadi antara sesama peserta didik
dan interaksi antara guru dan peserta didik, merupakan interaksi timbal balik yang
kedua belah pihak akan saling memberikan dampak positif keduanya. Dalam
kenyataan secara sosiologis seseorang individu dapat memberikan pengaruh pada
lingkungan sosial masyarakatnya dan begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu,
guru sebagai pendidik dalam berinteraksi dengan peserta didiknya hendaklah
memberikan tauladan dalam proses sosialisasi dengan pihak lainnya, seperti di
kala berhubungan dengan didik, sesama guru, karyawan, dan kepala sekolah.
Interaksi pendidikan yang terjadi dalam masyarakat justru memberikan
pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan peserta didik dikala ia berada
dilingkungan masyarakatnya. Kadang-kadang interaksi atau pengaruh dari
masyarakat tersebut berpengaruh pula terhadap lingkungan kelas sekolah.
Salah satu fungsi pendidikan adalah proses pewarisan nilai budaya
masyarakat dari satu generasi kepada generasi berikutnya atau oleh pihak yang
lebih tua kepada yang lebih muda. Dalam interaksi Sosiologis terjadi pula proses
pembelajaran. Dengan demikian dapatlah dipahami bahwa, dasar penggunaan
sebuah metode pendidikan salah satunya adalah dasar Sosiologis, baik dalam
interaksi yang terjadi antara peserta didik dengan peserta didik, guru dengan
masyarakat, dan peserta didik dengan masyarakat bahkan diantara mereka semua
dengan pemerintah. Dengan dasar diatas, seorang pendidik dalam
menginternalisasikan nilai yang sudah ada dalam masyarkat (social value)
diharapkan dapat menggunakan metode pendidik seperti metode didaktik dan
metodik agar proses pembelajaran tidak menyimpang jauh dari tujuan pendidikan
itu sendiri.
2.1. Proses Pembelajaran
Penggunaan istilah sistem lingkungan belajar (seperti yang telah
disebutkan dalam pengertian mengajar) menunjuk pada pengajaran sebagai suatu
sistem, yaitu sebagai suatu kesatuan yang terorganisasi. Pengajaran yang terdiri
dari sejumlah komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu
sama lain dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran yang telah dirumuskan.
Komponen-komponen tersebut antara lain adalah tujuan pengajaran yang ingin
dicapai, materi pengajaran, metode pengajaran, media pengajaran, evaluasi, guru,
siswa, administrasi pengajaran, sarana dan prasarana pengajaran (Sudaryo, 1990:
5).
2.1.1. Tujuan Pembelajaran
Tujuan merupakan salah satu proses pembelajaran yang dapat
mempengaruhi proses pembelajaran lainnya seperti materi, metode, media,
evaluasi, peserta didik, administrasi pengajaran, sarana dan prasarana. Semua
komponen itu harus sesuai dan digunakan untuk mencapai tujuan seefektif dan
seefisien mungkin. Jika salah satu komponen tidak sesuai dengan tujuan, maka
kegiatan belajar mengajar tidak akan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan
Demikian juga dalam kegiatan belajar mengajar. Tujuan dalam
pendidikan dan pengajaran adalah suatu cita-cita yang bernilai normatif. Dalam
tujuan terdapat sejumlah nilai yang harus ditanamkan kepada peserta didik. Nilainilai
itu nantinya akan mewarnai cara peserta didik bersikap dan berbuat dalam
lingkungan sosialnya baik di sekolah maupun di luar sekolah (Djamarah dan
Zain, 2006:42).
2.1.2. Materi Pelajaran
Materi pelajaran merupakan proses pembelajaran yang selama ini masih
banyak dipahami oleh sebagian guru adalah buku paket mata pelajaran yang
diwajibkan untuk dimiliki oleh peserta didik. Sumber belajar yang terbatas itu
tentunya akan mempengaruhi pembelajaran yang tekstual terbatas pada buku
paket yang dimiliki.
Jika hal ini terjadi pada mata pelajaran Sosiologi, maka peserta didik
hanya akan memahami konsep-konsep Sosiologi sebatas teoritis saja seperti yang
ada dalam buku paket. Mengakibatkan peserta didik tidak dapat menerapkannya
dalam kehidupan bermasyarakat dan juga tidak dapat mengkritisi masalah yang
ditimbulkannya.
2.1.3. Metode Pembelajaran
Dalam menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan guru
harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti yang
dikemukakan oleh Winarno (dalam Djamarah, 2000: 184-185): (1) Tujuan
dengan berbagai jenis dan fungsinya, (2) Anak didik dengan berbagai tingkat
kematangannya, (3) Situasi dengan berbagai keadaannya, (4) Fasilitas dengan
berbagai kualitas dan kuantitasnya, (5) Pribadi guru serta kemampuan
profesionalnya yang berbeda-beda. Hanya sebagian guru yang
mempertimbangkan kelima faktor tersebut dalam pemilihan metode
pembelajaran. Biasanya guru hanya mempertimbangkan materi pelajaran dan
peserta didiknya.
Sudaryo, dan kawan-kawan (1990) dalam bukunya Strategi Belajar
Mengajar I menyebutkan berbagai jenis metode pembelajaran yang dapat
digunakan oleh guru adalah: Metode Ceramah, Metode Tanya jawab, Metode
Demonstrasi, Metode Experiment, Metode Resitasi/ penugasan, Metode Drill/
latihan, Metode Problem solving, Metode Inquiri, Metode Teknik Klarifikasi
Nilai, Metode Role Playing, Metode Simulasi, Metode Karyawisata, Merode
Kerja Kelompok,
Read more ...

Biologi Kelas XII

                              Metabolisme


   Tubuh memerlukan energi untuk melakukan aktivitas, Misalnya berenang. Berenang memerlukan banyak energi. Energi dalam tubuh dapat diperoleh dari asupan makanan. Di dalam tubuh, makanan tersebut akan mengalami proses metabolisme sehingga menghasilkan energi. metabolisme di bedakan menjadi katabolisme dan anabolisme, Apakah yang dimaksud metabolisme?
Bagaimana perbendaan Katabolisme dan anabolisme? proses apa yang berlangsung dalam katabolisme dan anabolisme? Anda akan menemukan jawabannya setelah mempelajari materi dalam bab ini...

   makluk hidup memerlukan energi yang diperoleh dari bahan makanan agar proses kehidupan tetap berlangsung. Energi kimia dalam makanan akan diubah menjadi energi lain pada proses metabolisme. metabolisme berasasl dari kata "METABOLE" yang artinya perubahan. Ada dua macam proses metabolisme, yaitu anabolisme dan katabolisme. Kedua prorses tersebut melibatkan peran enzim untuk mempercepat terjadinya reaksi..

A. Peran Enzim dalam Metabolisme
     Enzim adalah protein katalitik, Dalam tubuh organisme, enzim brperan sebagai biokatalisator yang artinya enzim dapat mempercepat reaksi-reaksi Biologi tanpa mengalami perubahan struktur kimia, Dalam reaksi biologi, enzim tidak ikut bereaksi tetapi hanya membantu mempercepat reaksi..

1. Komponen enzim
                 Berdasarkan komponen penyusunnya, enzim dibedakan menjadi dua macam yaitu enzim sederhana dan kompleks..

  • Enzim sederhana, hanya terdiri atas protein.
  • Enzim kompleks atau enzim konjugasi (holoenzim) terdiri atas komponen-komponen berikut.
  1. Komponen protein (apoenzim) Bersifat termolabil atau tidak mudah rusak karena panas sehingga terdenaturasi [Mudah Rusak]
  2. Komponen non protein (gugus protestik) Bersifat termostabil atau tidak mudah rusak karena panas. Komponen ini berupa koenzim  atau kofaktor.
  • Koenzim berupa senyawa organik, misalnya vitamin, NADH, dan koenzim A.
  • Kofaktor berupa senyawa logam atau anorganik, misalnya ion-ion logam
2. Sifat-Sifat Enzim
         Enzim memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

  • Dipengaruhi oleh suhu dan pH. Pada Suhu Tinggi enzim akan mengakami denaturasi, sedangkan pada suhu rendah kerja enzim akan terhambat.
  • Bekerja secara spesifik, yaitu hanya dapat bekerja pada suhu substrat  tertentu. Sebagai contoh enzim metalse hanya dapat memcahkan maltosa menjadi glukosa.
  • Bekerja secara bolak-balik (reversible) artinya enzim dapat mengatasi mengurai suatu senyawa menjadi senyawa lain maupun sebaliknya mengatasi penyusunan senyawa-senyawa tersebut menjadi senyawa semula.
  • Diperlukan dalam jumlah sedikit.
  • Dapat bereaksi dengan substrat asam maupun basa.
  • Berupa koloid.
  • Dapat digunakan berulang kali.
Read more ...

Selasa, 29 September 2015

B.INDONESIA

Promosi Budaya
Melalui Teknologi Informasi 

    Salah satu langkah mempromosikan peristiwa dan budaya Indonesia yaitu membuat Website Wonderful Indonesia. Semua kalangan masyarakat dapat mengakses Informasi peristiwa dan budaya Indonesia tanpa batas ruang dan waktu.

   Wonderful Indonesia merupakan wujud, pemanfaatan teknologi informasi untuk pelestarian budaya. Teknologi Informasi telah melekat dalam diri masyarakat Indonesia . Secara tidak langsung, budaya Indonesia akan berjalan beriringan dengan perkembangan teknologi, jika kondisi tersebut terus disinambungkan, tidak mustahil generasi muda kembali mencintai budaya Indonesia.

Mengapa Pembacaan dan Menentukan Unsur Intrinsik Kutipan Novel

   pembacaan karya sastra, Kususnya Novel, tidak sama dengan bacaan lain, ketika mendengarkan pembacaan novel, Anda akan menemukan nada pembacaan yang berbeda-beda. Nada yang digunakan dalam pembacaan novel disesuaikan dengan suasana dan penokohan dalam kitipan novel tersebut

1. Tanggapan disampaikan dengan bahasa lisan yang halus.
2. Tanggapan disampaikan dengan sopan dan menghormati pembaca kutipan Novel.
   Cara menyampaikan terhadap isi pembacaan novel sebagai berikut.
1. tanggapan didukung dengan argumen atau alasan logis, objektif, dan mendukung tanggapan yang dikemukakan.
2. Tanggapan sebaiknya tidak menggunakan nada ejekan, sindiran, atau hinaan  kepada orang lain.
3. tanggapan yang dikeluarkan harus  bersifat objektif.
4. Tanggapan yang dikemukakan tidak digunakan untuk menjatuhkan orang lain.


1. tema
Tema adalah gagasan atau ide sebuah novel
Untuk menentikan tema, pembacaan atau pendengar harus menyimpukan  keseluruhan isi cerit

2. Penokohan
 penokohan adalah pelusian tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita
a. Penggambaran bentuk lahir tokoh, misalnya melalui bentuk tubuh, tingkah laku, cara berpakaian, atau properti yang dibawa oleh tokoh tersebut.
b. Penggambaran jalan pikiran tokoh atau yang terlintas dalam pikirannya.
c. Penggambaran reaksi atau cara tokoh dalam dalam menanggapi peristiwa-peristiwa yang terjadi.
d. penggambaran sekirtar tokoh.

3. latar atau setting
Latar atau seting adalah keterangan berkaitan dengan waktu, ruang, dan suasana peristiwa saat terjadi dalam suatu novel. Ada tiga jenis latar dalam novel, yaitu latar, waktu, dan suasana.

4. Alur
Alur adalah keseluruha jalinan peristiwa yang membentuk satu kesatuaan cerita, ada tiga jenis alur dalam novel.
a. Alur maju, disajikan secara berurutan dari tahap perkenalan atau pengantar, dilanjutkan tahap penampilan masalah, dan diakhiri tahap penyelesaian.
b. Alur mundur, disusun dengan mendahulukan tahap klimaks atau penyelesaian dan disusul tahap-tahap seperti pendahuluan, pemunculan masalah, konflik dan pelajaran.

5. sudut pandang
a. Sudut pandang serba tahu, Dalam sudut pandang ini pengarang seolah-olah tahu banayk informasi. pengarang dapat mengemukakan segala tingkah laku atau tindak-tanduk tokoh utama.

6. Amanat

Amanat merupakan pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca melaliu karya yang diciptakan, Amanat berisi pesan-pesan yang dapat menasihati pembaca berdasrkan peristiwa-peristiwa dalam karya sastra tersebut. Dalam sebuah novel terdapat beberapa pesan yang disampaikan oleh pengarang baik secara tersirat maupun tersurut, untuk mendapatkan sebuah amanat, pembaca harus memahami konflik-konpflik dan peritiwa dalam novel..

Read more ...

PROGRAM PEMBELAJARAN

PEMAHAMAN MATERI A. Pemahaman terhadap Buku Buku pelajaran merupakan pedoman sebagai standar minimal dalam pelaksanaan proses pembelajaran yang dapat dikembangkan sesuai kondisi sekolah. Buku pelajaran terdiri atas buku guru dan buku siswa. Buku Guru merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran untuk mendukung pencapaian kompetensi yang diharapkan bagi peserta didik. Buku guru memuat antara lain : a. maksud dan tujuan pembelajaran masing-masing mapel b. struktur KI dan KD masing-masing mapel c. pengembangan pembelajaran sesuai karakteristik mata pelajaran d. model dan pendekatan pembelajaran e. peta konsep dan materi pembelajaran masing-masing mapel Buku siswa dalam pengimplementasian kurikulum 2013 berciri khas aktivitas yang menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Buku siswa yang disusun berbasis pada kegiatan yang dikemas dalam berbagai macam bentuk tugas atau latihan serta projek. Buku Siswa memuat antara lain : a. peta konsep atau peta materi b. materi pembelajaran Sumber belajar bukan hanya buku dan guru. Materi pembelajaran dapat diperoleh dengan pemanfaatan sumber belajar antara lain lingkungan sekitar (kontekstual), topik kekinian dan sumber belajar dengan sudut pandang berbeda. Materi di buku siswa dirancang untuk menjadi dasar dari kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan peserta didik dalam proses pembelajaran. Pada kegiatan pencarian data (mengamati, menanya dan mencoba) peserta didik memerlukan sumber lain. Sumber tersebut dapat diperoleh dari wawancara dengan narasumber yang ada di sekitar, buku referensi, internet ataupun melalui eksperimen yang dilakukan peserta didik. Buku Guru dan Buku Siswa dibuat untuk memfasilitasi pembelajaran di seluruh Indonesia yang memiliki keragaman potensi lingkungan, serta kekhasan budaya dan tradisi. Pembelajaran yang diberikan akan memfasilitasi peserta didik untuk mampu mengenali dan mengembangkan potensi daerahnya masing-masing. Dengan demikian materi pembelajaran harus disesuaikan dengan konteks tempat di mana peserta didik berada serta potensi dan kekhasan yang dimiliki daerah tersebut. Perkembangan situasi ekonomi, politik dan budaya terjadi dengan cepat. Materi pembelajaran sedapat mungkin dikaitkan dengan kondisi, peristiwa, topik dan informasi yang aktual pada saat materi pembelajaran diberikan. Konteks waktu yang digunakan dapat merupakan kondisi, peristiwa, topik dan informasi yang terdapat di Indonesia atau dunia Pembelajaran kontekstual (contextual learning) merupakan sebuah pembelajaran yang dapat memberikan dukungan dan penguatan pemahaman siswa dalam menyerap sejumlah materi pembelajaran serta mampu memperoleh makna dari apa yang mereka pelajari dan mampu menghubungkannya dengan kenyataan hidup sehari hari Contoh. : Konteks tempat Buku Teks kelas X hal 41. Prakarya & Kewirausahaan Semester 1 Bidang Kerajinan : Menggali informasi yang berkaitan dengan kerajinan tekstil yang berkembang di wilayah setempat Pengembangan buku guru dan buku siswa menekankan pentingnya Bahasa Indonesia dan memfungsikan Bahasa Indonesia sebagai penghela pengetahuan. Bahasa merupakan sarana berfikir ilmiah sehingga siapapun yang ingin menguasai ilmu pengetahuan apapun sarana untuk mendapatkanya harus terlebih dahulu dikuasai. Karena bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar nasional, maka seseorang yang ingin menguasai ilmu pengetahuan apapun di Indonesia ini terlebih dahulu harus menguasai bahasa Indonesia. Buku guru dan buku siswa memuat pemahaman tentang pengetahuan prosedural dan metakognitif. Pengetahuan Prosedural (Procedural Knowledge) adalah pengetahuan tentang bagaimana melakukan suatu hal, metode dan inkuiri, dan kriteria untuk menggunakan suatu keterampilan, algoritma, teknik dan suatu metode. Terdiri dari pengetahuan tentang keterampilan dan algoritma tertentu (Knowledge of subject-specific skills and algorithms), pengetahuan tentang teknik dan metode tertentu (Knowledge of subject-specific techniques and methods), pengetahuan tentang kriteria untuk menentukan kapan menggunakan prosedur yang tepat (Knowledge of criteria for determining when to use appropriate procedures). (Cognitive process dimension) Contoh : Buku Siswa PJOK Kelas X halaman 35 yaitu pengetahuan prosedural dalam menembak bola (shooting) dengan dua tangan pada permainan basket Pengetahuan Metakognitif (Metacognitive Knowledge) adalah pengetahuan kognisi secara umum seperti kesadaran dan pengetahuan tentang kognisinya itu sendiri. Meliputi; pengetahuan Strategis (Strategic Knowledge) adalah pengetahuan strategi umum untuk belajar, berpikir dan pemecahan masalah., pengetahuan tentang tugas kognitif, termasuk pengetahuan kontekstual dan kondisional yang cocok (Knowledge about cognitive tasks, including appropriate contextual and conditional knowledge) dan Pengetahuan tentang diri sendiri (Self-knowledge). (Cognitive process dimension) Contoh : Buku Siswa PPKn Kelas X Bab 1 halaman 31 yaitu penguatan pengetahuan metakognitif dalam pembelajaran ini adalah pengetahuan strategi umum untuk berpikir dan pemecahan masalah “Solusi terhadap Tantangan” terhadap penegakan HAM di Indonesia. Pemahaman materi pada buku guru dan buku siswa meliputi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Pada Mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Seni Budaya, dan Prakarya bukan hanya mengembangkan motorik. Kemampuan motorik ada pada ranah tindakan produktif yang kongkrit, belum tentu melibatkan kemampuan berpikir kreatif dan abstrak. Keterampilan menurut Kurikulum 2013 didefinisikan sebagai kemampuan pikir serta tindak secara produktif dan kreatif, dalam ranah konkret dan abstrak sesuai dengan tugas yang diberikan kepadanya. Materi pembelajaran PJOK, Seni Budaya, serta Prakarya dan Kewirausahaan harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan kemampuan pikir dan tindak secara kreatif dan pada ranah abstrak, selain ketrampilan pada ranah tindakan produktif yang konkret. Contoh : Buku Teks kelas X Prakarya dan Kewirausahaan Semester 1 Bidang Kerajinan halaman 49. Pada tugas diminta mengemukakan ide peserta didik tentang berbagai jenis usaha kerajinan tekstil yang dapat menjadi pilihan bidang wirausaha sesuai dengan potensi wilayah tempat tinggalmu! Pengembangan materi pembelajaran dalam buku guru dan buku siswa diperlukan pengumpulan, pengelompokan dan penyajian data bukan hanya untuk mata pelajaran matematika. Hal ini disebabkan pendekatan pembelajaran yang dilaksanakan pada Kurikulum 2013 merupakan pembelajaran saintifik dan menekankan kepada riset. Pada langkah-langkah pembelajaran saintifik, peserta didik akan mengamati, menanya dan mencoba. Ketiga proses tersebut berkaitan dengan kegiatan pengumpulan data. Langkah selanjutnya adalah menalar data dan mempresentasikan data serta hasil penalarannya. Pada materi pembelajaran saintifik, data menjadi objek penting pada materi pembelajaran. Contoh : Buku Siswa Seni Budaya Kelas X halaman 5 Peserta didik diminta melakukan pengamatan dan mengumpulkan data tentang jenis, bahan, medium dan teknik pada karya seni rupa dua dimensi yang dituangkan dalam tabel yang disiapkan. Materi pembelajaran dalam buku guru dan buku siswa dapat mendorong keterampilan berpikir peserta didik dari tingkat rendah ke tingkat yang tinggi yang dikenal Low Order Thinking Skills (LOTS) dan High Order Thinking Skills (HOTS). Low Order Thinking Skills adalah keterampilan berpikir tingkat rendah yang hanya mendorong peserta untuk mengingat kembali atau menghapal materi-materi pembelajaran yang bersifat teoretis dengan tingkatan rendah pula. Low Order Thinking Skills atau keterampilan berpikir tingkat rendah apabila dikaitkan dengan taksnomi Bloom berada pada pola berpikir C1 (mengingat) dan C2 (memahami). Keterampilan berpikir jenis ini tidak mendorong siswa untuk menganalisis suatu permasalahan, melainkan lebih kepada untuk menghafal fakta-fakta yang disajikan dalam materi pembelajaran. Keterampilan berpikir tingkat rendah dapat diidentifikasi dari model tes atau penugasan yang diberikan oleh guru atau yang tersedia dalam buku teks. Jenis soal tes yang hanya mempertanyakan fakta-fakta secara dangkal merupakan salah bentuk dari implementasi pola berpikir ini. Misalnya menanyakan tempat lahir, menanyakan nama tokoh, dan sebagainya. Biasa model pertanyaan ini jawabannya sudah tersedia didalam buku, jadi peserta didik hanya memindahkan saja tanpa harus mencari dari sumber lain. High Order Thinking Skills merupakan keterampilan berpikir tingkat tinggi yang mendorong peserta didik untuk melakukan analisis, evaluasi, serta mengkreasikan materi pembelajaran serta peristiwa-peristiwa yang terkait dengan materi tersebut. High Order Thinking Skills atau keterampilan berpikir tingkat tinggi apabila ditinjau dari taksonomi Bloom berada pada level menganalisis, mengevaluasi dan mencipta atau mengkreasikan. Higher Order Thinking Skill atau keterampilan berpikir tingkat tinggi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu pemecahan masalah, membuat keputusan, berpikir kritis dan berpikir kreatif. Dalam pembentukan sistem konseptual proses berpikir tingkat tinggi yang biasa digunakan adalah berpikir kritis. Keterampilan berpikir kritis peserta didik antara lain dapat dilatih melalui pemberian masalah dalam bentuk soal yang bervariasi. Contoh : Buku Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas X halaman 105 Disajikan sebuah bacaan dengan judul "Cancellation of JYJ Concert in Singapore" yang termasuk materi Higher Order Thinking Skill. Dalam pengembangan materi pembelajaran diperlukan pemanfaatan TIK. Pemanfaatan TIK dalam implementasi Kurikulum 2013 sangat penting karena akan mempermudah kegiatan pembelajaran baik bagi peserta didik maupun bagi guru. Bagi peserta didik maupun guru , dengan perangkat lunak seperti Microsoft office, open office dan multimedia akan memudahkan pengerjaan tugas tugas pembuatan laporan, pendokumentasian dan presentasi. Dengan tampilan yang disertai teks, gambar suara, animasi atau video akan menjadikan bahasan pembelajaran menjadi menarik, tidak monoton dan dan mudah di pahami Contoh Buku Teks kelas X Prakarya & Kewirausahaan Bidang Rekayasa Semester 1 halaman 56. Peserta didik ditugaskan mencari data tentang sejarah perkembangan media komunikasi pada rentang masa tertentu di wilayah tertentu, baik tes maupun gambar dari berbagai sumber termasuk internet. B. Identifikasi dan integrasi muatan lokal dalam Pembelajaran Muatan lokal merupakan bahan kajian yang membentuk pemahaman kepada peserta didik terhadap potensi keunggulan lokal di wilayah sekolah berkaitan dengan materi kekinian, materi transdispliner atau materi interdisipliner Materi pembelajaran dengan pendekatan transdisipliner mengarahkan peserta didik untuk memecahkan masalah di luar bidang keilmuannya. Pada prosesnya, peserta didik akan mencari tahu dan berupaya untuk memahami perbedaan bidang keilmuan lain tersebut dengan. bidang yang dikuasai Tujuan pendekatan agar peserta didik memiliki pengalaman berhadapan dengan permasalahan di luar bidang keilmuannya dan memiliki pengetahuan yang lebih luas. Materi pembelajaran dengan pendekatan interdisipliner mengajak peserta didik untuk memandang suatu konsep dengan beberapa sudut keilmuan yang berbeda. Pendekatan interdisipliner mengintegrasikan beberapa bidang keilmuan. Integrasi muatan lokal pada mata pelajaran tertentu adalah melakukan kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran tertentu yang berisi bahan kajian tentang potensi keunggulan lokal daerah setempat yang berkaitan dengan materi kekinian, materi transdispliner atau materi interdisipliner sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar mata pelajaran tersebut. Integrasi muatan lokal dimaksudkan agar peserta didik: a. mengenal dan memahami materi kekinian, materi transdispliner atau materi interdisipliner. b. mengenal dan memahami lingkungan alam, sosial, dan budaya di wilayah setempat; c. memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan mengenai daerahnya yang berguna bagi dirinya maupun lingkungan masyarakat pada umumnya; dan d. memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturan-aturan yang berlaku di daerahnya, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya setempat dalam rangka menunjang pembangunan nasional. Penentuan dan pelaksanaan muatan lokal dalam mata pelajaran tertentu dilakukan melalui tahapan identifikasi dan analisis keunggulan lokal daerah setempat yang berkaitan dengan materi kekinian, materi transdispliner atau materi interdisipliner yang relevan dengan materi pembelajaran pada mata pelajaran tertentu. Contoh : Materi kekinian sebagai kajian tentang potensi daerah setempat Buku Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas X halaman 33. Peserta didik diminta menyusun laporan hasil observasi terhadap pembangunan di wilayah setempat dan hasilnya dikirimkan kepada pihak pemerintah setempat seperti lurah, camat atau bupati yang disertai surat pengantar resmi dari sekolah. Contoh : Pendekatan Transdisipliner Buku Mata Pelajaran Sejarah Kelas X halaman 5 Didalam pembahasan kajian tentang kehidupan zaman pra-aksara, para sejarawan harus menggunkan metode penelitian ilmu arkeologi, ilmu geologi dan biologi Contoh : Pendekatan Interdisipliner Buku Mata Pelajaran PKn Kelas X halaman 56 Pembahasan tentang keikutsertaan Indonesia di kawasan ASEAN akan lebih lengkap dan menarik jika pembahasannya dikaji dari berbagai disiplin ilmu misalnya dari sudut pandang keilmuan lain seperti sosiologi,ekonomi, atau sejarah. C. Aktualiasasi Mata Pelajaran dalam Kegiatan Kepramukaan Kepramukaan adalah segala aspek yang berkaitan dengan pramuka Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai nilai kepramukaan; Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler wajib pada pendidikan dasar dan menengah. Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan dalam 3 (tiga) Model meliputi: a. Model Blok merupakan kegiatan wajib dalam bentuk perkemahan yang dilaksanakan setahun sekali dan diberikan penilaian umum. b. Model Aktualisasi merupakan kegiatan wajib dalam bentuk penerapan sikap dan keterampilan yang dipelajari didalam kelas yang dilaksanakan dalam kegiatan Kepramukaan secara rutin, terjadwal, dan diberikan penilaian formal. c. Model Reguler merupakan kegiatan sukarela berbasis minat peserta didik yang dilaksanakan di Gugus depan. Kegiatan Kepramukaan dalam pembelajaran (aktualisasi) merupakan kegiatan yang direncanakan oleh guru mata pelajaran sesuai dengan materi pembelajaran/karakteristik KD yang relevan dengan nilai-nilai kepramukaan untuk diserahkan kepada pembina Pramuka untuk dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan setiap minggu dengan durasi waktu 120 menit untuk semua mata pelajaran Contoh: Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika Kelas X halaman 47 secara tersurat konsep materi nilai mutlak yang dapat diaktualisasikan dalam kepramukaan. D. Lembar Kerja Lakukan telaah buku guru dan atau buku siswa, kemudian: 1) Identifikasi materi pembelajaran dan atau penugasan/latihan/uji kompetensi yang diuraikan dalam buku yang menggambarkan: a. pengetahuan prosedural dan pengetahuan metakognitif. b. keterampilan berpikir tingkat rendah (low order thinking skills) dan keterampilan berpikir tingkat tinggi (high order thinking skills) pada mata pelajaran masing-masing. 2) Identifikasi dan analisis keunggulan lokal daerah setempat yang dapat diintegrasikan materi atau kompetensi dasar pada mata pelajaran masing-masing. 3) Identifikasi materi pembelajaran dan atau KD yang relevan dapat diaktualiasasikan dalam kegiatan kepramukaan pada mata pelajaran masing-masing. Jika poin 2) dan 3) tidak teridentifikasi dalam buku maka gunakanlah sumber lain yang relevan.
Read more ...

Program pembelajaran

PROGRAM PEMBELAJARAN SEMESTER 1 Memahami dan menganalisis konsep dasar operasi matriks dan sifat-sifat operasi matriks serta menerapkannya dalam pemecahan masalah operasi matriks serta menerapkannya dalam pemecahan masalah. Memadu berbagai konsep dan aturan operasi matriks dan menyajikan model matematika dari suatu masalah nyata dengan memanfaatkan nilai determinan atau invers matriks dalam pemecahannya. Memahami konsep fungsi dan menerapkan operasi aljabar (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian) pada fungsi Menganalisis konsep dan sifat suatu fungsi dan melakukan manipulasi aljabar dalam menentukan invers fungsi dan fungsi invers. Memahami dan menganalisis sifat suatu fungsi sebagai hasil operasi dua atau lebih fungsi yang lain Memahami konsep komposisi fungsi dengan menggunakan konteks sehari-hari dan menerapkannya. Mengolah data masalah nyata dengan menerapkan aturan operasi dua fungsi atau lebih dan menafsirkan nilai variabel yang digunakan untuk memecahkan masalah. Memilih strategi yang efektif dan menyajikan model matematika dalam memecahkan masalah nyata terkait fungsi invers dan invers fungsi. Merancang dan mengajukan masalah dunia nyata yang berkaitan dengan komposisi fungsi dan menerapkan berbagai aturan dalam menyelesaikannya. SEMESTER GANJIL Memahami konsep barisan tak hingga sebagai fungsi dengan daerah asal himpunan bilangan asli. Menerapkan konsep barisan dan deret tak hingga dalam penyelesaian masalah sederhana 8 JP Memahami konsep sistem persamaan dan pertidaksamaan linier dua variabel dan menerapkannya dalam pemecahan masalah program linear. Menerapkan prosedur yang sesuai untuk menyelesaikan masalah program linear terkait masalah nyata dan menganalisis kebenaran langkah-langkahnya 12 JP Menganalisis bagaimana menilai validitas argumentasi logis yang digunakan dalam matematika yang sudah dipelajari terkait pemecahan masalah program linier. Merancang dan mengajukan masalah nyata berupa masalah program linear, dan menerapkan berbagai konsep dan aturan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier dan menentukan nilai optimum dengan menggunakan fungsi selidik yang ditetapkan. Menganalisis sifat dua garis sejajar dan saling tegak lurus dan menerapkannya dalam menyelesaikan masalah. Menganalisis kurva-kurva yang melalui beberapa titik untuk menyimpulkan berupa garis lurus, garis-garis sejajar, atau garis-garis tegak lurus Memahami konsep persamaan lingkaran dan menganalisis sifat garis singgung lingkaran dengan menggunakan metode koordinat. Memahami konsep dan kurva lingkaran dengan titik pusat tertentu dan menurunkan persamaan umum lingkaran dengan metode koordinat. Mengolah informasi dari suatu masalah nyata , mengidentifikasi sebuah titik sebagai pusat lingkaran yang melalui suatu titik tertentu, membuat model matematika berupa persamaan lingkaran dan menyelesaikan masalah tersebut. Merancang dan mengajukan masalah nyata terkait garis singgung lingkaran serta menyelesaikannya dengan melakukan manipulasi aljabar dan menerapkan berbagai konsep lingkaran. 12 JP
Read more ...

Sabtu, 26 September 2015

EKONOMI

KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, SISTEM EKONOMI BAB I PENDAHULUAN • Melalui diskusi siswa dapat mendeskripsikan pengertian kebutuhan dengan tepat • Melalui diskusi siswa dapat menyebutkan dan menjelaskan jenis-jenis kebutuhan manusia. • Melalui diskusi siwa dapat menyebutkan dan menjelaskan faktor –faktor yang mempengaruhi perbedaan kebutuhan dengan benar. • Melalui diskusi siswa dapat mendeskripsikan pengertian benda pemuas kebutuhan • Melalui diskusi siswa dapat menyebutkan dan menjelaskan jenis-jenis benda. Melalui diskusi siswa dapat menyebutkan dan menjelaskan kegunaan benda pemuas kebutuhan manusia BAB II MATERI BAHAN AJAR/PEMBELAJARAN A.Kebutuhan Manusia 1.Pengertian Kebutuhan adalah keinginan manusia terhadap benda atau jasa yang dapat memberikan kepuasan jasmani maupun kebutuhan rohani. Kebutuhan manusia tidak terbatas pada kebutuhan yang bersifaT nyata tetapi juga bersifat abstrak tidak nyata Misalnya rasa aman, ingin dihargai, atau dihormati,maka kebutuhan manusia bersifat tidak terbatas. Beberapa factor yang menyebabkan kebutuhan manusia itu tidak terbatas antara lain sebagai berikut : • Makin bertambahnya jumlah penduduk. • Makin maju ilmu pengetahuan dan teknologi. • Makin meluaskan lingkungan perguruan. Meningkatkan tingkat kebudayaan manusia Dalam pemenuhan kebutuhan manusia yang tidak terbatas dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : a.Berusaha secara individu atau kelompok dalam masyarakat atau lingkungannya. b.Pemenuhan kebutuhan tidak sekaligus, tetapi harus menerapkan skala prioritas yaitu mengutamakan kebutuhanmana yang harus didahulukan. 2. Macam-macam Kebutuhan a. Kebutuhan menurut itngkat intensitasnya 1) Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang harus dipenuhi agar manusia dapat mempertahankan hidupnya. Supaya dapat hidup manusia harus makan, minum, dan berpakaian. Selain itu manusia juga memerlukan tempat tinggal atau rumah. Kebutuhan primer juga disebut sebagai kebutuhan alamiah. 2) Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang terjadi setelah kebutuhan primer terpenuhi. 3) Kebutuhan tersier atau kebutuhan kemewahan adalah kebutuhan yang terjadi setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Ia masih memerlukan hal-hal lain yang tingkatannya lebih tinggi. Namun kebutuhan sekunder cenderung ke arah barang prestise di dalammasyarakat, missal : berlian, mobil mewah, dan rumah megah. b. Kebutuhan menurut sifatnya 1) Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani. Misal : makanan, minuman, pakaian, dan olahraga. 2) Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang merupakan upaya manusia untuk memenuhi kepuasan jiwa atau rohani seseorang. Misal : rekreasi, mendengarkan musik, dan ibadah. c. Kebutuhan menurut subjeknya 1) Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang dirasakan oleh seseorang dan pemenuhannya dapat dilakukan secara individu. Misalnya petani membutuhkan cangkul, siswa membutuhkan buku tulis dan pensil. 2) Kebutuhan kelompok atau kolektif adalah kebutuhan yang diraskan oleh kelompok orang secara bersamaan dan pemenuhannya dapat dilakukan secara bersama-sama, misal : jalan, rumah sakit, dan tempat rekreasi. d. Kebutuhan menurut waktu 1) Kebutuhan sekarang adalha kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi saat ini dan tidak boleh ditunda-tunda, misalnya obat bagi orang sakit, makan bagi orang lapar. 2) Kebutuhan yang akan datang adalah kebutuhan yang sifatnya tidak terdesak dan dapat ditunda sampai dengan waktu yang telah ditentukan. Kebutuhan ini berhubungan dengan persediaan atau persiapan untuk waktu yang akan datang. Misalnya orang tua menabung untuk persiapan sekolah anaknya dan asuransi. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Ada beberapa hal yang menyebabkan kebutuhan manusia antara satu dengan yang lain berbeda-beda, di antaranya sebagia berikut : a. Peradaban Peradaban adalah satu faktor yang membuat kubutuhan tiap zaman berbeda. Kebutuhan manusia pada zaman dahulu hanya tertuju pada kebutuhan primer, misal nenek moyang berpakaian memakai kulit kayu dan daun-daunan, makan pun cukup ubi-ubian. Seiring perkembangan peradaban semakin berkembang pula jenis kebutuhan, manusia membutuhkan makanan lain yang bervariasi dan pakaian terbuat dari bahan yang bagus. b. Lingkungan Lingkungan termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia. Kebutuhan masyarakat yang mendiami sebuah pesisir berbeda dengan masyarakat yang mendiami pegunungan, penduduk pesisir membutuhkan jarring, perahu, dan pancing agar dapat menangkap ikan di laut. Sedangkan penduduk pegunungan lebih membutuhkan cangkul, benih tanaman, dan pupuk untuk bercocok tanam. c. Adat Istiadat Adat istiadat juga mempengaruhi perbedaan kebutuhan setiap individu/kelompok. Pria Jawa memiliki tradisi untuk menggunakan blangkon, sedangkan pria di daerah lain tidak. d. Agama Agama termasuk salah satu faktor yang membuat kebutuhan setiap individu berbeda, misalnya penganut agama Islam membutuhkan sajadah untuk salat dan dilarang mengonsumsi daging babi, sedang penganut agama Hindu membutuhkan sesajen dalam upacara keagamaan dan dilarang mengonsumsi daging sapi. B. Kelangkaan Sumber Daya Alam dan Kebutuhan Manusia yang Tidak Terbatas Manusia dihadapkan kepada inti masalah ekonomi, yaitu keinginan yang tidak terbatas dengan sumber daya atau barang dan jasa yang terbatas. Maka manusia harus mampu menggunakan sumber daya yang terbatas untuk menghasilkan barang atau jasa agar dapat mengimbangi keinginan yang tidak terbatas. Kelangkaan adalah suatu kondisi di mana kita tidak mempunyai cukup sumber daya untuk memuaskan kebutuhan kita atau alat pemuas kebutuhan yang tidak sebanding untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan yang lebih besar. Barang adalah alat pemuas kebutuhan yang berwujud dan memiliki bentuk serta dapat diraba. Sedangkan jasa yaitu alat pemuas kebutuhan yang tidak berwujud dan tak bisa diraba. Macam-macam barang sebagai alat pemuas kebutuhan. 1. Barang Menurut Cara Memperolehnya a. Barang ekonomi adalah barang yang memiliki kegunaan sebagai alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas dan untuk mendapatkannya diperlukan pengorbanan. b. Barang bebas/nonekonomi adalah alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya tidak terbatas sehingga manusia untuk mendapatkannya tidak perlu mengeluarkan pengorbanan. Misal sinar matahari, udara, air di laut/pantai. Suatu barang adakalanya sebagai barang bebas namun pada saat yang lain sebagai barang ekonomi. Hal tersebut dipengaruhi oleh situasi dan kondisi tertentu, misalnya air bagi masyarakat pedesaan merupakan barang bebas dan dapat langsung diambil dari alam. Namun bagi masyarakat kota air bersih merupakan barang ekonomi karena untuk mendapatkannya harus membeli. 2. Barang Menurut Kegunaannya a. Barang Konsumsi Barang konsumsi adalah barang yang secara langsung dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Barang konsumsi sering disebut barang jadi atau barang siap pakai. Ada dua jenis barang konsumsi antara lain sebagai berikut. 1) Barang konsumsi yang habis dalam satu kali pemakaian, misalnya makanan dan minuman. 2) Barang konsumsi yang bisa dipakai berulang-ulang, misalnya pakaian, perabot rumah tangga. b. Barang Produksi Barang produksi disebut juga barang modal adalah barang yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang baru. Barang produksi dibedakan menjadi dua. 1) Barang produksi yang habis dalam satu kali proses produksi, misalnya tepung terigu untuk membuat roti. 2) Barang produksi yang tidak akan habis dalam satu kali proses produksi, misalnya mesin-mesin dan peralatan pabrik yang dapat digunakan secara berulang-ulang dalam proses produksi. 3. Barang Menurut Hubungan dengan Barang Lain a. Barang subtitusi, yaitu barang sebagai alat pemuas kebutuhan yang pemakaiannya dapat menggantikan barang lain. Misalnya beras diganti dengan jagung, minyak tanah diganti dengan kayu bakar/arang. Namun secara umum barang subtitusi harganya lebih murah. b. Barang komplementer, yaitu barang sebagai alat pemuas kebutuhan yang akan berguna jika digunakan secara bersama-sama dengan barang lain, misalnya bensin akan berfungsi jika digunakan bersama-sama dengan kendaraan, listrik akan lebih berfungsi apabila digunakan dengan lampu atau peralatan rumah tangga. 4. Barang Menurut Proses Pembuatannya a. Barang mentah, yaitu barang yang belum diolah/belum mengalami proses produksi. Barang mentah ada yang langsung dapat dikonsumsi, misalnya buah apel, papaya, dan barang mentah yang harus diproses terlebih dahulu untuk dapat dikonsumsi, misalnya kapas, kayu, dan padi. b. Barang setengah jadi, yaitu barang yang sudah mengalami produksi, misalnya barang harus diproses menjadi kain dan baju. c. Barang jadi, yaitu barang hasil proses produksi dan sudah siap untuk dikonsumsi/digunakan. Barang jadi merupakan barang akhir yang dihasilkan dari proses produksi, misalnya pakaian merupakan hasil pemrosesan dari kapas, benang menjadi pakaian. 5. Barang dari Segi Jaminannya a. Barang bergerak, yaitu barang yang bisa dipindahkan dan digunakan sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman atau kredit usaha jangka pendek. b. Barang tidak bergerak, yaitu barang yang tidak bisa dipindahkan dan digunakan sebagai agunan atau jaminan untuk memperoleh pinjaman jangka pendek, misalnya tanah dan gedung. Benda pemuas kebutuhan diciptakan manusia untuk tujuan tertentu, sehingga mempunyai nilai guna atau manfaat tertentu. Kegunaan benda pemuas kebutuhan dapat digolongkan sebagai berikut. 1. Kegunaan Dasar Kegunaan dasar adalah kegunaan mendasar dari benda sebelum mengalami perubahan, misal pasir sebelum jadi beton. 2. Kegunaan bentuk Kegunaan bentuk adalah kegunaan dari suatu benda karena perubahan bentuknya, misal kayu dijadikan meja dan kursi. 3. Kegunaan tempat Kegunaan tempat adalah peningkatan kegunaan dari suatu benda karena perubahan tempat atau dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain, misal pasir di sungai bermanfaat untuk bangunan. 4. Kegunaan waktu Kegunaan waktu adalah peningkatan kegunaan karena benda dipakai pada waktu tertentu. Misalnya paying dipakai waktu hujan. 5. Kegunaan pelayanan Kegunaan pelayanan adalah peningkatan kegunaan barang atau jasa karena adanya pelayanan dari pihak tertentu. Misalnya rumah sakit berguna bila ada dokter, perawat, dan pasien. 6. Kegunaan kepemilikan Kegunaan kepemilikan adalah peningkatan kegunaan karena benda tersebut dimiliki orang yang tepat dalam memenuhi kebutuhannya. Misal cangkul lebih berguna untuk petani, buku untuk anak sekolah (pelajar C. Masalah Pokok Ekonomi Bertambahnya peradaban manusia yang ditandai dengan meningkatnya jumlah penduduk, ilmu pengetahuan, perekonomian maka semakin komplek permasalahan yang dihadapi masyarakat. Permasalahan yang dihadapi tidak hanya untuk memenuhi kbeutuhan manusia saja, tetapi juga yang memiliki kebutuhan dan gaya hidup yang selalu meningkat dan berubah-ubah. Pada dasarnya masalah ekonomi berada dalam lingkup produksi, konsumsi, dan distribusi. Ada beberapa masalah pokok dalam perekonomian, yaitu sebagai berikut. 1. Apa Barang apa dan jumlah berapa barang yang harus diproduksi? Perusahaan ini mengacu pada jenis jumlah barang serta jasa yang harus dihasilkan oleh suatu perekonomian. Agar dapat memecahkan masalah tersebut produsen swasta atau pemerintah harus melakukan analisis pasar untuk menentukan barang atau jasa yang dibutuhkan masyarakat. Hal tersebut untuk memperoleh kepastian bahwa barang dan jasa tersebut memang betul-betul dibutuhkan. 2. Bagaimana Bagaimana barang harus diproduksi? Produksi dilakukan siap, dengan faktor produksi yang mana serta tekniknya seperti apa? Untuk memecahkan masalah ini pihak swasta maupun pemerintah harus menentukan teknik produksi yang efektif dan efisien, selain itu ada pembagian secara jelas pihak-pihak yang akan melakukan produksi. Input produksi baik cara memperoleh maupun menggunakannya juga harus direncanakan secara tepat. 3. Siapa Pelaku Produksi Di zaman modern, banyak pihak yang bisa melakukan produksi. Pihak itu bisa pemerintah, swasta, atau koperasi. Pertimbangan mengenai pelaku merupakan hal yang penting karena setiap pihak memiliki kelebihan tertentu yang mungkin melakukan produksi lebih baik. 4. Untuk Siapa (For Whom) Untuk siapa barang diproduksi? Siapa yang akan menikmati dan memperoleh manfaat dari adanya barang dan jasa diseluruh negeri atau bagaimana produksi nasional didistribusikan kepada setiap orang? Dalam hal ini produsen swasta ataupun pemerintah juga harus melakukan analisis pasar untuk menentukan konsumen yang akan menggunakan barang atau jasa. Perencanaan produksi dalam organisasi memang harus ditentukan secara tepat terutama dalam menentukan pihak yang akan menggunakan barang dan jasa hasil produksi. Tiga perusahaan ekonomi mengenai apa yang akan dihasilkan, bagaimana menghasilkan, serta untuk siap barang atau jasa itu dihasilkan dan didistribusikan, tidak akan menjadi masalah ekonomi apabila terpenuhi hal-hal seperti berikut. a. Sumber daya ekonomi tersedia dalam jumlah yang tak terbatas. b. Setiap barang dan jasa dapat dengan mudah untuk dihasilkan dan didistribusikan kepada setiap orang yang memerlukannya. c. Kebutuhan manusia sudah sepenuhnya terpenuhi. d. Barang dan jasa sudah berhasil diproduksi dalam jumlah yang melimpah, sehingga barang dan jasa tersebut dapat diperoleh dimanapun secara mudah. e. Setiap orang telah mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkannya. Barang dan jasa tersebut telah dibagikan secara merata kepada setiap orang dari keluarga-keluarga dalam masyarakat untuk jangka waktu cukup lama. D. Biaya Peluang Tenaga kerja sebagai faktor produksi yang dapat digunakan secara alternatif dalam suatu kegiatan produksi, maksudnya jika seornag tenaga kerja telah melakukan suatu kegiatan produksi tertentu maka tenaga tersebut dalam waktu bersama kehilangan kesempatan untuk melakukan jenis kegiatan produksi yang lain. Yang dimaksud biaya peluang adalah kesempatan yang hilang untuk melakukan suatu kegiatan produksi peluang ditentukan oleh nilai tertinggi dari beberapa peluang atau kesempatan yang hilang. Anto seorang tenaga kerja berpeluang untuk menjadi sales dengan gaji Rp 700.000/bulan, menjadi karyawan perusahaan dengan gaji Rp 800.000/bulan, dan berpeluang menjadi satpam dengan gaji Rp 900.000/bulan, apabila Anto memilih untuk berwiraswasta sehingga ia tidak bekerja sebagai sales, karyawan, dan satpam maka biaya peluangnya adalah Rp 900.000 yaitu kesempatan terbaik yang hilang. E. Sistem Ekonomi 1. Pengertian Sistem Ekonomi Sistem ekonomi adalah perpaduan dari aturan-aturan atau cara-cara yang merupakan satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian lain. Sistem ekonomi yang dipilih dan dilakukan oleh suatu negara bertujuan untuk menjawab beberapa pertanyaan pokok berikut ini. a. Barang yang akan diproduksi berapa banyaknya? b. Bagaimana cara memproduksinya? c. Untuk siapa barang itu diproduksi? d. Kapan barang itu diproduksi? Masing-masing negara berbeda-beda dalam membuat keputusan tentang masalah-masalah tersebut, tergantung pada sistem ekonomi yang dianutnya. Sistem ekonomi bertujuan untuk mengatur pertukaran barang dan jasa guna meningkatkan kesejahteraan rakyat yang merupakan salah satu tujuan politik nasional, oleh Karen aitu sistem ekonomi merupakan bagian dari sistem nasional. Sistem ekonomi atau sistem perekonomian pada dasarnya mengatur hubungan ekonomi antar manusia dalam masyarakat mengenai bagaimana mereka harus berperilaku dan bertindak antara yang satu terhadap yang lain serta bagaimana keputusan yang mempengaruhi orang lain boleh diambil. Sistem ekonomi dianut manusia dan masyarakat. Secara implicit sistem ekonomi mempunyai hubungan yang erat dengan sistem politik yang ada. 2. Macam-macam Sistem Ekonomi a. Sistem Ekonomi Tradisional Sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat tradisional secara turun temurun mengandalkan alam dan tenaga kerja sesuai dengan keadaannya yang tradisional. Perekonomiannya pun bersifat tradisional, teknik produksi dipelajari secara turun temurun. Caranya produksi lebih mengandalkan alam dan tenaga kerja. Hasil produksinya pun terbatas hanya untuk keluarga dan kelompok. Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional 1) Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana. 2) Hanya sedikit menggunakan modal 3) Pertukaran dilakukan dengan sistem barter (barang dengan barang) 4) Belum mengenal pembagian kerja 5) Masih terikat dengan tradisi. 6) Tanah merupakan tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran. Kebaikan sistem ekonomi tradisional 1) Setiap individu menjadi produsen. 2) Pertukaran secara barter umumnya dilandasi oleh kejujuran dan usaha-usahanya tidak mencari laba. 3) Pertukaran secara barter memungkinkan individu untuk menjalin kekurangan yang erat dengan individu yang lain. Kelemahan sistem ekonomi tradisional 1) Sulitnya menetapkan ukuran atau satuan barang yang ditukarkan. 2) Sulitnya mencari orang yang membutuhkan barang yang akan ditukarkan. 3) Kadang-kadang masalah kepuasan sering diabaikan. b. Sistem Ekonomi Pasar (Liberal) Sistem ekonomi liberal adalah sistem ekonomi di mana kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi dilakukan oleh pihak swasta. Pada sistem ekonomi pasar, pemerintah hanya mengawasi dan melakukan kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan penyelenggaraan negara. Sistem ekonomi pasar sesuai dengan ajaran yang dikemukakan oleh Adam Smith. Dalam bukunya Adam Smith menganjurkan agar kegiatan ekonomi diserahkan kepada masyarakat. Masyarakat menentukan jenis kegiatan apa yang akan dilakukan untuk mencapai kemakmuran. Jika setiap individu makmur, maka negarapun akan makmur. Dalam ekonomi pasar pihak swasta menguasai alat-alat produksi, akibatnya pemilikan tidak terbatas. Setiap individu berusaha meningkatkan keterampilan dan kemampuannya untuk menguasai sector ekonomi, sehingga timbullah persaingan untuk maju. Pada sistem ekonomi para pemerintah bertugas membuat peraturan dan mengawasi pelaksanaannya. Kegiatan ekonomi pemerintah hanya berhubungan dengan penyelenggaraan negara saja. Sistem ekonomi pasar juga disebut ekonomi pertukaran bebas (free exchange economy) Ciri-ciri sistem ekonomi pasar (liberal) 1) Setiap individu bebas memiliki barang dan alat-alat produksi. 2) Kegiatan ekonomi di semua bidang dilakukan oleh masyarakat (swasta) 3) Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi. 4) Modal memegang peranan penting dalam kegiatan ekonomi. 5) Setiap orang diberi kebebasan dalam hal pemakaian barang dan jasa. 6) Kegiatan produksi dilakukan dengan tujuan mencari laba, bahkan semua kegiatan ekonomi didorong oleh prinsip bola. 7) Terjadinya persaingan bebas antara pengusaha. Kebaikan sistem ekonomi pasar (liberal) 1) Adanya persaingan mendorong masing-masing individu berusaha untuk maju dan bertindak secara efisien. 2) Masing-masing ornag bebas untuk memilih pekerjaan yang ia sukai sesuai dengan bakatnya. 3) Produksi didasarkan atas kebutuhan masyarakat. 4) Adanya persaingan bebas, produsen cenderung untuk meningkatkan kualitas hasil produksi. 5) Kemungkinan pendapatan dapat ditingkatkan melalui usaha memaksimalkan keuntungan. 6) Pengembangan usaha yang dilakukan produsen dalam memaksimalkan keuntungan memungkinkan dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak. Kelemahan sistem ekonomi pasar. 1) Persaingan menyebabkan yang kuat semakin kuat yang lemah semakin lemah. 2) Persaingan dapat menimbulkan monopoli. 3) Pemerataan pendapatan semakin sulit dicapai di dalam sistem ekonomi pasar. 4) Memungkinkan dapat menimbulkan sifat-sifat mementingkan diri sendiri. 5) Terdorong hasrat untuk mendapatkan untuk besar sering kali produsen mengabaikan syarat-syarat perubahan. 6) Pemanfaatan sumber alam sering kali tidak menghiraukan lingkungan. c. Sistem ekonomi berpusat (komando) Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi dimana peran pemerintah sangat dominant dan berpengaruh dalam mengendalikan perekonomian, dalam sistem ini peran masyarakat (swasta) sangat kecil. Dalam sistem ini pemerintah menentukan barang dan jasa apa yang akan diproduksi dengan metode bagaimana barang diproduksi dan untuk siapa barang tersebut diproduksi. Ciri-ciri sistem ekonomi komando 1) Semua alat dan sumber produksi adalah milik pemerintah / negara 2) Jenis-jenis pekerjaan dan pembagiannya dalma suatu negara diatur oleh pemerintah. 3) Pemerintah menentukan pembatasan yang luar kepada individu dalam melakukan usaha. 4) Kehidupan perekonomian seluruhnya diatur/dipegang oleh pemerintah. 5) Tenaga kerja dianggap sebagai pekerja negara. 6) Sistem harga tidak bebas. Kebaikan sistem ekonomi komando (terpusat) 1) Perekonomian sepenuhnya ditangani oleh pemerintah, baik dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan maupun pengawasan, maka pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, dan pengangguran. 2) Pemerintah menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan perencanaan sehingga pasar dalam negeri berjalan lancer. 3) Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan. 4) Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh pemerintah. Keburukan sistem ekonomi komando 1) Mematikan inisiatif individu untuk maju/berkembang, sebab segala kegiatan diatur oleh pusat. 2) Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat. 3) Masyarakat tidak punya kebebasan dalam memiliki sumber daya. d. Sistem ekonomi campuran Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi dimana pemerintah dan swasta (masyarakat) saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi. Ciri-ciri sistem ekonomi campuran 1) Pemerintah sebagai pengendali dalam persaingan kegiatan ekonomi. 2) Kegiatan ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. 3) Pemerintah menentukan berbagai macam kebijakan yang dianggap penting. 4) Pemerintah memotivasi serta membimbing kepada sektor usaha dalam kegiatan ekonomi. 5) Hak milik perorangan dan swasta diakui oleh pemerintah tapi penggunaannya tidak bertentangan dengan kepentingan masyarakat. Kebaikan sistem ekonomi campuran 1) Sektor ekonomi yang dikuasai pemerintah lebih diarahkan untuk kepentingan masyarakat. 2) Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah, dengan swasta cenderung menguntungkan semua pihak. 3) Kegiatan usaha pihak swasta terikat pada peraturan yang dibuat pemerintah. 4) Pemakaian tenaga kerja pada umumnya disesuaikan dengan syarat-syarat perburuhan. 5) Penetapan harga lebih terkendali. 6) Hak perorangan secara nyata diakui. Kelemahan sistem ekonomi campuran 1) Beban pemerintah lebih berat daripada swasta dalam melakukan kegiatan ekonomi. 2) Sektor produksi yang lebih menguntungkan dikelola oleh pemerintah sehingga swasta kurang dapat memaksimalkan keuntungan dalam kegiatan usahanya. 3) Adanya anggapan bahwa karyawan yang bekerja pada pemerintah statusnya lebih tinggi daripada pegawai di swasta. e. Sistem ekonomi kerakyatan Dalam sistem ekonomi kerakyatan pengaturan kehidupan ekonomi melibatkan seluruh potensi masyarakat dengan berlandaskan pada pemerataan dan keadilan. Ekonomi kerakyatan, yaitu sistem ekonomi yang betul-betul berorientasi pada kepentingan rakyat banyak (masyarakat). Dalam hal ini pemerintah berpihak pada mereka yang lemah dan miskina. Ciri-ciri sistem ekonomi kerakyatan 1) Persaingan pasar secara sehat dan tidak saling merugikan. 2) Pemerintah dominant dalam mengatur mekanisme pasar. 3) Perekonomian berjalan lancar atas kemitraan antara ekonomi rakyat dengan konglomerat yang lancar. 4) Pemberdayaan ekonomi rakyat sebagai pilar utama pembangunan ekonomi nasional. 5) Koperasi sebagai wadah kegiatan ekonomi rakyat.
Read more ...

Ads

Designed By